Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2023, 10:12 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - Kasus perkelahian di jalan raya sering terjadi karena kedua belah pihak saling terpancing emosi. Tidak kontrol dan satu masalah kecil bisa berbuntut panjang. 

Pada sebagian kasus, mengemudi tanpa pikiran positif membuat kehilangan konsentrasi dan tidak bisa menguasai kendaraan. Akibatnya, bila ada orang lain yang memprovokasi akan mudah tercipta perselisihan. 

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menyampaikan, pengendara yang tersulut emosinya, malah akan kontra dan melawan tindakan arogan yang dilakukan oleh seseorang. 

Suasana saat mobil Ari Widianto, pengemudi taksi online, ditabrak pengemudi Toyota Fortuner di Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (12/2/2023).(istimewa) Suasana saat mobil Ari Widianto, pengemudi taksi online, ditabrak pengemudi Toyota Fortuner di Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (12/2/2023).

"Saling balas, satu pihak enggak mungkin bisa mengalah. Nanti, saling potong jalur, atau adu argumen bahkan berkelahi, pihak-pihak tidak bisa kontrol diri," ucap Sony. 

Baca juga: Ingat, Saat Ngantuk Jangan Nekat Mengemudi

Bila dijelaskan, penyebab emosi seseorang di jalan, kata dia, bisa dari faktor kemacetan, hak prioritas jalannya diserobot atau mempertahankan ego menganggap dirinya paling benar. 

Tuntutan aktivitas serba cepat, menurut Sony, menciptakan gejolak emosional yang meningkat. Sehingga, sebisa mungkin, ia menyarankan, agar mengatur waktu dan kegiatan lebih terjadwal. 

Kawasan Grogol arah Pluit sempat tersendat pukul 09.15, Selasa (21/2/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)Xena Olivia Kawasan Grogol arah Pluit sempat tersendat pukul 09.15, Selasa (21/2/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)

"Jangan biasakan pergi terlalu mepet, jadwal ke kantor harus ada spare waktu sisa untuk mencegah terjebak macet dan lain-lain," kata Sony. 

Kondisi psikis yang terpancing saat berkendara, seharusnya menurut dia, bisa diatasi dengan mengendalikan diri dan jangan sampai terpancing untuk membalas dan menyimpan perasaan dendam. 

Baca juga: Bahaya, Jangan Berkendara Ugal-ugalan di Jalan Tol

"Entah orang lain mau ngapain biarkan saja, kan sering menggangap jalan raya itu milik pribadi.  Jangan utamakan ego, pikiran jernih, tenang dan tanamkan sikap saling menghargai saat mengemudi," paparnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com