Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kecelakaan di Tol Solo, Saat Ngantuk Jangan Dipaksa Mengemudi

Kompas.com - 25/02/2023, 14:12 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Faktor kelelahan dan mengantuk kerap menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Pengemudi seharusnya berhenti untuk beristirahat ketika mulai lelah dan mengantuk.

Belum lama ini terjadi kecelakaan di jalan Tol Solo-Kertosono, KM 512.800 Jalur B, Desa Karangturi, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sampai merenggut nyawa tiga orang.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (25/2/2023), sekitar pukul 03.05 WIB, yang melibatkan kendaraan roda empat Toyota Innova bernomor polisi AA 933 FK yang dikendarai oleh AAR, dan Kendaraan truk Hino Tronton bernomor polisi E 9342 AD dikemudikan AWR.

Menyikapi tingginya angka kecelakaan yang disebabkan oleh faktor kelelahan atau mengantuk, sebenarnya langkah apa yang harus dilakukan ketika mengantuk saat berkendara?

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan BMW Masuk Parit, Ingat Jalan Raya Bukan Arena Drifting

Mobil yang mengangkut empat penumpang, termasuk bayi berusia 1,5 tahun terjatuh ke sungai di Jember pada Kamis (16/2/2023)Kompas.com/Bagus Supriadi Mobil yang mengangkut empat penumpang, termasuk bayi berusia 1,5 tahun terjatuh ke sungai di Jember pada Kamis (16/2/2023)

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, mengantuk bisa membuat pengemudi berada di posisi setengah sadar sehingga dapat memicu terjadinya kecelakaan.

“Mengantuk saat mengemudi, artinya mata tidak bisa membaca lalu lintas dengan benar dan otak sudah tidak dapat merespon situasi lingkungan,” ucap Sony kepada Kompas.com, Sabtu (12/2/2022).

Sony mengatakan pengemudi yang mengantuk sama dengan setengah dari pikirannya sudah berada di bawah alam sadar. Sehingga, pengemudi sudah tidak mampu membaca situasi lalu lintas yang ada di depannya.

Baca juga: Ingat, Saat Ngantuk Jangan Nekat Mengemudi

Diduga mengantuk, minnibus honda mobilio nopol AE 1403 KO menabrak mobil truk tronton bernopol N 8438 T yang diparkir di pinggir jalan Desa Kandangan, Kabupaten Ngawi. Akibat laka tersebut 5 orang tewas dan 3 orang mengalami luka berat.KOMPAS.COM/SUKOCO Diduga mengantuk, minnibus honda mobilio nopol AE 1403 KO menabrak mobil truk tronton bernopol N 8438 T yang diparkir di pinggir jalan Desa Kandangan, Kabupaten Ngawi. Akibat laka tersebut 5 orang tewas dan 3 orang mengalami luka berat.

“Perilakunya kosong, ketika mengemudi ya hanya lurus tanpa kontrol, dan berhenti ketika sudah menabrak objek di depan atau samping kiri kanannya, hal itu bisa terjadi ketika mengantuk” ucap Sony.

Sony menjelaskan, mengantuk sebenarnya disadari pengemudi, hanya saja kebanyakan pengemudi masih bandel. Ada saja pengemudi yang merasa tanggung atau ingin cepat sampai tujuan padahal sudah mengantuk.

“Banyak yang bertindak menyiasati dengan ngerokok, ngobrol, ngopi, bernyanyi dan lain-lain, padahal otak sudah melemah. Cara benar menyiasati kantuk adalah harus berhenti, tidur atau lakukan refresh merangsang otot, otak dan syaraf,” ucap Sony.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com