Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Confero Bisa Lolos Pembatasan Pembelian Pertalite, Ini Kata Wuling

Kompas.com - 21/02/2023, 12:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sedang menggodok kebijakan membatasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dalam waktu dekat guna mengoptimalkan distribusi.

Meski putusannya belum final, ditengarai pembatasan BBM bersubsidi akan dilakukan sesuai dengan kapasitas mesin. Untuk motor, hanya yang di bawah 250 cc sedangkan mobil untuk yang di bawah 1.400 cc.

Jika benar, maka Wuling Confero sebagai produk low multi purpose vehicle (LMPV) berkubikasi 1.480 cc bisa lolos dari pembatasan pembelian Pertalite.

Baca juga: Daftar Mobil Hybrid di IIMS 2023, Dijual mulai Rp 200 Jutaan

Dian Asmahani, Brand & Marketing Director Wuling Motors, tidak ingin bicara banyak mengenai kebijakan yang belum "ketok palu." Dian mengatakan kebijakan pemerintah pasti dibuat untuk kebaikan bersama.

“Kalau itu sebenarnya, kebijakan pemerintah ada tujuannya," kata Dian yang ditemui di JIExpo, Kemayoran, Jakarta pekan lalu.

Dian hanya mengatakan Confero merupakan salah satu tulang punggung penjualan Wuling, namun kini pihaknya juga melebarkan pasar dengan menghadirkan model-model lain yang digemari di pasar.

Tahun lalu Wuling menghadirkan mobil listrik mungil Wuling Air EV. Kemudian di awal 2023 memasuki dua segmen baru yaitu Wuling Formo Max di segmen pikap kelas B dan Alvez di segmen SUV ringkas.

Baca juga: Marc Marquez Geber Motor Balap RC213V di Jalanan Madrid

"Yang jelas Confero masih paling tinggi, tapi kita lagi fokus Air EV, dan kita lagi fokus masuk ke pasar baru, yaitu Alvez. Kita masih percaya dengan Confero, karena Confero share-nya paling tinggi," kata dia.

"Cuma sekarang kami fokus ke segmen yang baru, yang kemarin komersial, sekarang SUV compact,” ujar Dian.

Melansir data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales atau penjualan Confero dari pabrik ke dealer pada Januari 2023 sebesar 132 unit.

Adapun penjualan Confero sepanjang 2022 tercatat sebesar 9.579 unit. Terdiri dari 7.645 unit untuk Confero S 1.5 dan 1.934 unit untuk Confero S 1.5C.

Baca juga: Kenali Arti Deretan Angka di Pelat Nomor, Bukan Sekadar Nomor Acak

Pelarangan Pertalite

Pemerintah berencana untuk membatasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dalam waktu dekat, guna mengoptimalkan distribusi.

Kabar terbaru, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebut saat ini data-data yang dibutuhkan sudah tersedia dan terintegrasi dengan database milik Kepolisian Republik Indonesia.

Baca juga: Komisi X Dukung Mendikdasmen Soal Study Tour: Kalau Dilarang Merugikan Siswa

Adapun pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut draft revisi Peraturan Presiden (Perpres) 191 tahun 2014 sebagai payung hukum kebijakan itu, sudah disampaikan.

Konsumsi BBM jenis Pertalite tahun ini diproyeksikan bakal mencapai 28 juta Kiloliter. Sementara kuota yang sudah ditetapkan pemerintah pada tahun ini hanya 23,05 juta Kiloliter, sehingga diprediksi hanya bertahan sampai September 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau