Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Beli Motor Listrik, Layanan Servisnya seperti Apa?

Kompas.com - 20/02/2023, 09:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Motor listrik menawarkan efisiensi dan kepraktisan yang lebih baik ketimbang motor bensin. Termasuk dalam hal servis dan perawatan berkala yang diklaim sederhana.

Alasan karena tak memiliki mesin bakar internal, alhasil pemeriksaan komponen pada motor listrik relatif sedikit.

Stefhanus Budianto, Technical Supervisor Motoriz, jaringan bengkel motor listrik dan bensin yang melayani semua merek di Indonesia, mengatakan, pengecekan mayoritas berada di sektor baterai apakah masih normal atau tidak.

Baca juga: Spesifikasi MBP SC150RE yang Mejeng di IIMS 2023, Belum Dijual Resmi

Ilustrasi tampilan layar instrumen motor listrik ketika melakukan servis di MotorizKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi tampilan layar instrumen motor listrik ketika melakukan servis di Motoriz

“Jadi misal pengisian baterai kita lakukan sampai penuh, sesuai enggak inputnya di dinamonya? Kadang-kadang baterai masih penuh, tapi di dinamo, ketika kita gas putarannya pelan,” ujar Stefhanus, kepada Kompas.com (19/2/2023).

Melalui pengecekan ini, mekanik bakal mengetahui telah terjadi korsleting atau ada yang tidak sinkron pada dinamo dan baterai.

Menurutnya, pengecekan baterai bisa dilakukan dengan mesin SGB (Sistem Ganti Baterai), atau menggunakan altimeter.

Baca juga: Pesan Motor Listrik Yadea di IIMS 2023, Kapan Sampai di Rumah?

“Jadi pengisian sudah 100 persen, apakah arusnya masih sama? Misalnya baterai 66 volt, tapi pengisiannya ketika dicek secara manual cuma 45 volt. Berarti baterai sudah drop,” ucap Stefhanus.

Kemudian pengecekan juga berlanjut ke sistem pengereman, karena menurutnya kampas rem motor listrik jauh lebih boros dibandingkan motor bensin. Adapun untuk pemakaian ban, kurang lebih sama seperti motor bensin.

“Kalau pemakaian normal, kampas rem motor bensin mungkin bisa 4.000 Km. Kalau motor listrik 2.500 Km sampai 3.000 Km,” kata Stefhanus.

“Karena benar-benar tenaga listrik tanpa engine brake, ketika kita kurangi gas enggak ada bantuan rem dari mesin. Jadi harus pakai rem,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau