Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Prediksi 80 Juta Orang Lakukan Perjalanan Mudik Lebaran 2023

Kompas.com - 20/02/2023, 07:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan telah melakukan sejumlah langkah menyiapkan Angkutan Lebaran (Angleb) Tahun 2023. Hal ini dilakukan agar momen mudik idul fitri yang akan berlangsung mulai bulan April dapat berjalan dengan selamat, aman, nyaman, dan terkendali.

Persiapan dimulai dengan menyiapkan survei potensi pergerakan mobilitas masyarakat selama Angleb 2023 dan melaksanakan inspeksi keselamatan (ramp check) pada sarana transportasi.

Di sektor darat, Kemenhub bersama Kementerian PUPR dan Korlantas Polri telah melakukan pengecekan kondisi jalur pantai selatan dan pantai utara Jawa.

Baca juga: Bocoran Harga Suzuki Grand Vitara, Dijual Mulai Rp 360 Juta

Pemudik antre menunggu masuk ke kapal Ro-Ro saat puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat (23/6/2017). Pelabuhan Merak menargetkan 1.438.550 orang akan menyeberangi lintasan Merak-Bakauheni selama Lebaran tahun ini. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Pemudik antre menunggu masuk ke kapal Ro-Ro saat puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat (23/6/2017). Pelabuhan Merak menargetkan 1.438.550 orang akan menyeberangi lintasan Merak-Bakauheni selama Lebaran tahun ini. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

“Pengelolaan arus mudik dan balik lebaran tahun ini sangat menantang, yaitu bagaimana mengendalikan lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang prediksinya mencapai 80 juta orang,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dalam keterangan tertulis (17/2/2023).

“Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menurun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik,” kata dia.

Menhub mengatakan, penyelenggaraan Angleb dan Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada tahun 2022 lalu, menjadi modal atau bekal penting untuk meningkatkan kinerja pelayanan Angkutan Lebaran tahun ini.

Baca juga: Pesan Motor Listrik Yadea di IIMS 2023, Kapan Sampai di Rumah?

“Dengan pengalaman empiris tahun sebelumnya, kami telah mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang berpotensi terjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik,” ucap Budi Karya.

Adapun sejumlah hal penting yang telah diidentifikasi di antaranya, yaitu jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, di mana tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik. Untuk itu, koordinasi intensif dilakukan dengan Korlantas Polri.

“Kami yang membuat regulasi, tetapi penerapan rekayasa lalu lintas, maupun pengawasan dan penindakan dilakukan oleh Korlantas Polri, baik berupa contraflow, one way, dan rekayasa lainnya,” kata Budi Karya.

“Selain itu, penambahan rest area di jalur tol dari Jakarta ke arah timur juga perlu dilakukan, karena jumlahnya dinilai kurang,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau