Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/02/2023, 10:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai Perusahaan Otobus (PO) saat ini memang banyak yang mengandalkan bus tingkat sebagai kendaraannya. Bahkan, kepemilikan bus dua lantai tersebut kadang jadi indikasi seberapa premium perusahaan tersebut.

Namun, penggunaan bus tingkat dirasa tidak perlu untuk salah satu PO legendaris, yakni Raya. Sampai saat ini, PO Raya hanya menggunakan bus dengan satu lantai atau single deck.

Selain bodi yang sama, PO Raya juga kebanyakan menggunakan sasis yang seragam, di kelas GVW 15 ton-16 ton. Sasis yang banyak digunakan seperti Mercedes Benz OH 1626, 1526, 1521, dan generasi sebelumnya.

Baca juga: PO Raya Pakai Solar Cor atau Jatah Selama Perjalanannya?

Bus AKAP PO Raya Solo-BogorKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Bus AKAP PO Raya Solo-Bogor

Santo, salah satu pekerja di PO Raya sejak 1960-an mengatakan, bus tingkat menurut perusahaan punya nilai bisnis yang kurang baik. Jadi bisa dikatakan tidak menguntungkan kalau digunakan sebagai bus reguler.

"Bus itu lain dengan truk. Kalau truk besar, muatan (yang bisa diangkut) lebih berat, ongkos lebih tinggi. Kalau bus sama (pendapatannya), apalagi kalau sepi," ucap Santo kepada Kompas.com belum lama ini.

Misalnya, bus tingkat cuma mengangkut 12 orang, bus single deck juga bawa 12 orang. Pendapatan dari tiketnya sama, tapi pengeluaran untuk bus tingkat (modal) tentu lebih besar.

Baca juga: Operasi Keselamatan 2023 Dimulai Hari Ini, Melanggar Langsung Ditilang


Bus tingkat biasanya memiliki mesin di atas 11.000cc, punya tenaga 400-an TK yang tentu lebih boros BBM daripada bus biasa. Jadi secara nilai bisnis, masih lebih menguntungkan bus biasa (single deck).

"Lalu sparepart mahalnya bukan main (daripada bus biasa)," kata Santo.

Jadi kalau memang cari gengsi, tentu bus tingkat akan dipilih, karena bisa dapat status yang premium. Tetapi, PO Raya menjalankan bisnis bukan untuk cari status, tapi cari uang (keuntungan).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke