Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan PO Raya Tanpa Layanan Pramugari

Kompas.com - 06/02/2023, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pramugari yang ada di bus untuk membantu melayani penumpang saat ini muncul di berbagai operator bus AKAP. Paling terkenal adalah pramugari dari PO Rosalia Indah, lalu ada Indorent dan Kencana.

Pramugari yang ada di bus sebenarnya meningkatkan layanan atau servis kepada penumpang. Jadi selama perjalanan, ada perasaan seperti dibantu terkait kebutuhannya selama perjalanan.

Namun, format layanan bus dengan pramugari ini masih dirasa kurang pas menurut beberapa PO, termasuk Raya. Perusahaan otobus (PO) yang hadir sejak 1960-an ini merasa sulit jika harus membuat layanan dengan hadirnya pramugari.

Baca juga: Begini Hitungan Gaji Pramugari di Bus AKAP

Pramugari dan pramugara PO IndorentInstagram @indorent_transport Pramugari dan pramugara PO Indorent

Santo, pekerja di PO Raya sejak 1960-an, mengatakan, pramugari di bus Raya dirasa sulit untuk diterapkan. Aturan yang dibuat selama perjalanan untuk kru harus ketat, tidak bisa sembarangan.

"Perempuan dan laki-laki di luar rumah agak susah, kendalanya banyak, jarang pulang, harus ketat (aturannya). Sedangkan ketat saja masih luput," ucap Santo kepada Kompas.com belum lama ini.

Sebenarnya, kalau dari sudut pandang perusahaan ketika ada kru yang melanggar, bisa mudah saja dengan memecatnya. Namun, harus dilihat juga dari sisi si pelaku, di mana ada rentetan masalah setelah dipecat perusahaan.

Baca juga: Berapa Gaji Sopir Taksi Blue Bird? Begini Hitungannya


"Kalau perusahaan gampang, kamu menyalahi aturan, dipecat, beres, di belakangnya enggak ada lagi. Tapi, pelakunya itu punya keluarga, punya anak," kata Santo.

Jadi, menurut Santo, perempuan di bus rasanya masih kurang pas, apalagi jika bekerja bersama banyak laki-laki. Selain itu, waktu kerja di bus juga kebanyakan malam atau lebih dari delapan jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com