Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Sementara Kecelakaan Maut 49 Kendaraan di China

Kompas.com - 06/02/2023, 13:58 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 49 kendaraan dilaporkan terlibat dalam lima kecelakaan berbeda pada rentang waktu 10 menit di Jalan Tol Provinsi Hunan, China sekitar pukul 17.00 waktu setempat, Sabtu (4/2/2023).

Dilansir dari China Daily pada Minggu (5/2/2023), terdapat 16 orang yang tewas dan 66 orang lainnya mengalami luka-luka sebagai dampak insiden maut tersebut. Beberapa kendaraan juga terbakar termasuk angkutan berat pembawa barang.

Kendati pihak kepolisian masih mendalami sebab utamanya, disebut bahwa tabrakan paling mematikan melibatkan tujuh kendaraan yang menewaskan tujuh orang.

Baca juga: Daftar Harga LSUV per Februari, WR-V, Rocky, dan XL7 Naik

Foto udara yang menunjukkan tabrakan multi-kendaraan di Jembatan Sungai Kuning Zhengxin di Zhengzhou, Tiongkok, pada 28 Desember 2022. Pada Sabtu (5/2/2023), terjadi kecelakaan di China lagi yang melibatkan banyak kendaraan hingga 49 unit.Stringer/AFP/Getty Images Foto udara yang menunjukkan tabrakan multi-kendaraan di Jembatan Sungai Kuning Zhengxin di Zhengzhou, Tiongkok, pada 28 Desember 2022. Pada Sabtu (5/2/2023), terjadi kecelakaan di China lagi yang melibatkan banyak kendaraan hingga 49 unit.

Kemudian disusul tiga kecelakaan lainnya yang melibatkan 11, 10, dan 9 kendaraan. Hal ini, berdampak tewasnya tiga orang yang berada di mobil.

Sementara tabrakan lainnya melibatkan 12 kendaraan, tetapi tidak ada korban jiwa.

Seorang saksi mata bernama Wang mengungkapkan, kala kejadian ada hujan ringan di kawasan terkait sehingga jarak pandang menjadi buruk. Tidak berselang lama, ia lantas mendengar ledakan ketika terjebak dalam kemacetan lalu lintas di dekat lokasi.

Dalam beberapa video yang beredar, tampak kendaraan dan truk besar terbakar, serta mengeluarkan asap tebal.

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Maut di Hunan China yang Libatkan 49 Kendaraan

 

Video itu menunjukkan, banyak mobil kecil rusak parah akibat tabrakan itu, beberapa menumpuk satu di atas yang lain.

Berdasarkan laporan Hunan Expressway Group, api baru bisa dipadamkan pada pukul 23.31 waktu setempat. Semua korban luka dibawa ke rumah sakit dengan delapan dari mereka terluka parah tapi dalam kondisi stabil.

"Semua dari 66 orang yang terluka telah dirawat di rumah sakit. Delapan dari mereka terluka parah tetapi tetap dalam kondisi stabil," kata Polisi Lalu Lintas Changsha.

Menteri Manajemen Darurat Wang Xiangxi menuntut upaya serius untuk merawat yang korban luka dan mencegah timbulnya korban lain.

Ia meminta penyelidikan menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan dan mengidentifikasi potensi bahaya untuk mencegah kecelakaan serupa.

Baca juga: Mengobrol Bahas Jam Kerja Sopir Taksi Blue Bird

 

Instansi terkait juga diminta untuk melakukan manajemen darurat dan pencegahan kecelakaan lalu lintas dalam cuaca buruk dengan lebih baik, menyelidiki dan mengendalikan bahaya tersembunyi di jalan.

Pihaknya berharap agar pelanggaran serius, seperti ngebut, kelebihan muatan, dan mengemudi dalam kondisi mabuk perlu ditarget secara ketat sebagai upaya mencegah kecelakaan lalu lintas di jalan.

China sendiri baru-baru ini menjadi salah satu negara dengan tingkat lalu lintas yang sibuk. Hal tersebut, karena pemerintahnya baru melonggarkan pembatasan aktivitas sosial pasca pandemi Covid-19.

"Jadi membuat mobilitas penduduknya tumplek di jalan raya. Pastinya, kondisi tersebut memicu kecelakaan akibat faktor emosi, ego, kelelahan, dan agresif. Jadi seperti bom waktu saja menuju kecelakaan apabila tidak dikontrol (pola berkendaranya)," ujar Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau