Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya, Jangan Ganti Pelek Lebih Kecil untuk Skutik

Kompas.com - 04/02/2023, 15:22 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan modifikasi atau ubahan yang paling umum pada sepeda motor jenis skutik, yaitu mengganti ukuran pelek dan ban.

Namun, ada variasi yang sering dilakukan pemilik skutik, yaitu mengganti ban dan pelek versi standar dengan ukuran lebih kecil.

Seperti dijelaskan Budi Hananto, pemilik bengkel Terang Motor kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.

Baca juga: Yamaha Fazzio Dapat Warna Baru, Harga Naik

Modifikasi Yamaha Aerox 155KOMPAS.com/daafa Modifikasi Yamaha Aerox 155

"Banyak yang datang bawa pelek, minta tolong dipasangkan. Kadang mereka bawa ban sendiri, kadang beli ban di kita yang sesuai (dengan velg yang di bawa). Kita bantu pemasangannya," ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Sumantri Tawijaya, pemilik bengkel variasi Jaya Motor. Menurutnya, tren memperkecil velg khususnya velg bagian belakang, kian diminati oleh pengendara muda.

"Modif itu sebutannya Thailand style, alias bergaya Thailand," ujarnya.

Baca juga: Modifikasi Yamaha Aerox 155, Jangan Korbankan Fungsionalitas

Modifikasi Honda PCX 160Dok. Septian Nugraha Modifikasi Honda PCX 160

Meskipun diminati dan nampak modis bagi sebagian orang, modifikasi velg ukuran kecil ternyata memiliki efek yang kurang baik bagi skutik khususnya yang ukuran bongsor.

Yamaha Aerox 155 bisa dijadikan contoh acuan. Ukuran standar untuk ban skutik bongsor itu terbilang besar di kelasnya.

Standarnya, ukuran ban Aerox 155 adalah 110/80-14 dengan lebar velg 3 inci untuk bagian depan, serta 140/70-14 dengan lebar velg 3,5 inci untuk bagian belakang. Ukuran tersebut adalah ukuran stock yang dianggap sesuai untuk motor tersebut.

Lantas apa jadinya jika diperkecil? Menurut Heri selaku mekanik dari bengkel Yamaha Kertajaya, efek yang muncul adalah motor menjadi tidak seimbang.

Baca juga: Modifikasi Vario 150, Akselerasi Naik Pakai Per CVT PCX

Yamaha Aerox 155 versi stockKOMPAS.com/Gilang Yamaha Aerox 155 versi stock

"Kalau diperkecil jadi enggak imbang, karena bobot motornya besar dipasangkan sama ban kecil," ujar Heri.

Hal serupa juga disampaikan oleh Tugiyono, kepala bengkel dari Yamaha Garputala. Pria yang akrab disapa mas Yono itu menjelaskan ada risiko lain dari memperkecil ukuran ban.

Selain motor bisa selip dan mudah tergelincir karena minimnya cengkeraman ban dengan jalan, ban ukuran kecil juga memperberat kinerja bearing roda.

"Bisa selip karena enggak ada cengkeraman, dan yang paling terdampak di bearing roda," ujar mas Yono.

Baca juga: Ujian Konsep Inovasi Keselamatan di Kompetisi Instruktur Honda

Ganti Ban Motor Otobox Indonesia Dicky Aditya Wijaya Ganti Ban Motor Otobox Indonesia

Menurut mas Yono, ukuran ban untuk Yamaha Aerox sudah dicocokkan dengan desain bodynya yang besar. Variasi ban ukuran kecil tidak sesuai dengan desain awal dan akan membebani bearing.

"Bearing bisa rusak, karena ban kecil enggak bisa mendistribusikan berat motor secara merata," ujarnya.

Lebih lanjut, mekanik dari APM Yamaha menyarankan pengendara yang berminat memodifikasi untuk tidak memperkecil, tapi justru memperbesar ukuran ban. Hal tersebut justru berdampak baik.

Sebagai contoh, pengendara bisa mengganti ban belakang yang semula berukuran 140 menjadi 150. Ukuran ban yang diperbesar bisa membuat motor terasa lebih stabil dan semakin nyaman untuk digunakan harian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau