JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia berencana memberikan insentif untuk pembelian kendaraan listrik, baik roda dua maupun empat tahun ini. Kebijakan tersebut, sedang difinalisasikan dalam wilayah Kementerian terkait.
Salah satu bocoran yang sudah diberikan, insentif diberikan sebesar Rp 7 juta untuk tiap pembelian sepeda motor listrik.
Namun kepastian waktu peluncuran atau diterapkannya, masih abu-abu walau sudah ada bocoran pada Februari 2023.
Sebagai upaya menjaga pasar agar tak ada penundaan pembelian sekaligus mendorong program percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai nasional, ECGO EV Moto memberikan subsidi serupa khusus 10.000 pelanggan pertamanya.
Baca juga: Perbedaan Kompetisi Instruktur Motor Honda di Jepang dan Thailand
"Kami melihat saat ini ketertarikan masyarakat untuk beralih ke motor listrik cukup tinggi tetapi banyak yang masih ragu karena menunggu subsidi pemerintah direalisasikan," kata COO dan Co-Founder ECGO EV Moto Gary Prawira dalam konferensi pers, Jumat (3/2/2023).
"Setelah subsidi diumumkan pun kita masih belum tahu seperti apa ya persyaratannya. Maka subsidi dari kami diharapkan dapat membantu percepat masyarakat untuk beralih dari motor konvensional ke motor listrik," lanjut dia.
Maka dengan program terkait, harga motor listrik ECGO 5 menjadi Rp 9,1 juta dan ECGO 3 Rp 12,7 juta. Pre-order dibuka untuk 1.000 unit pertama pada tahap pertama yang dimulai, Sabtu 4 Februari 2023, besok pukul 21.00 WIB melalui situs resmi perseroan.
Subsidi, berlaku ke seluruh wilayah Indonesia dan diler resmi ECGO yang sudah ada 40 titik tersebar di wilayah Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, serta Jabodetabek.
Baca juga: All New Agya dan All New Ayla Segera Meluncur
"jadi subsidi ini untuk mempercepat subsidi dari pemerintah dan masyarakat tidak menunggu subsidi dari pemerintah. Nanti kita akan berikan informasi apabila ada program lebih lanjut (setelah insentif pemerintah terbit)," kata Gary.
Selain itu, ECGO juga menyatakan sudah membentuk suatu ekosistem yang diharapkan dapat mendukung masyarkaat lebih lagi untuk beralih ke motor listrik.
Pertama, konsumen punya pilihan untuk membeli motor listrik dengan sistem langganan baterai (subscription) daipada beli putus. Tujuannya, supaya memudahkan kepemilikan komponen baterai sebagai bagian inti dari kendaraan listrik yang harganya masih mahal.
Kemudian, pembeli juga bisa menukar motor lamanya (trade-in) dan nilai jualnya dapat digunakan sebagai uang muka atau dijadikan sebagian dari jumlah pembayaran.
Baca juga: Penting Memberi Jalan kepada Kendaraan Prioritas yang Dikawal Polisi
"Contohnya si Budi ingin beli ECGO 3 dan langganan baterai, lalu dia menukar motor lamanya dinilai Rp 5 juta. Setelah potongan subsidi dari ECGO, kira-kira nominal yang perlu dibayar hanya Ro 7 jutaan," ujar dia.
"Di samping itu, kami menggunakan sistem cas dimana saja untuk seluruh motor listrik yang ditawarkan. Jadi tidak tergantung dengan infrastruktur berupa swap station. Motor sudah kita studi bisa digunakan seharian penuh (50 km atau 100 km - 150 km)," kata Gary.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.