Ducati Mewaspadai Marquez sebagai Ancaman MotoGP 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Repsol Honda Marc Marquez menjadi salah satu rival yang diwaspadai Ducati di MotoGP 2023. Terlebih lagi, rider yang mendapat julukan The Baby Alien itu kini telah pulih dari cedera lengan kanan yang sempat membuat dirinya tak bisa tampil kompetitif.

Ducati menganggap Marquez merupakan sosok yang sulit ditaklukan dan bisa menjadi masalah besar bagi para rivalnya di MotoGP.

Manajer Ducati Corse Davide Tardozzi mengungkapkan, kehadiran Marquez membuat pertarungan di lintasan semakin sengit. Ia pun tak menampik, kembalinya bintang Repsol Honda itu bisa membuat Francesco Bagnaia kesulitan mempertahankan gelar juara dunia.

Baca juga: Uji Coba Bahan Bakar B35 Diklaim Tanpa Masalah

“Sangat sulit memenangi gelar MotoGP karena kejuaraan ini sangat kompetitif, baik dari segi pebalap maupun pabrikan,” ucap Tardozzi, dikutip dari Speedweek, Rabu (1/2/2023).

AFP/MOHD RASFAN Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez (kanan), tengah berbincang dengan rider Ducati, Andrea Dovizioso, pada sebuah sesi konferensi pers jelang MotoGP Malaysia 2019, 31 Oktober 2019.

“Saya pikir kami harus menunggu terlalu lama, karena menurut saya kami memiliki kesempatan untuk memenangkan gelar beberapa tahun yang lalu. Finis kedua empat kali dalam lima tahun menunjukkan bahwa Anda termasuk yang terbaik di bidangnya. Tapi, karena berbagai alasan itu, tidak berhasil saat itu,” lanjutnya.

Ketakutan Tardozzi bukan tanpa alasan, pasalnya, pebalap Ducati berkali-kali dikalahkan dalam perebutan gelar juara dunia. Termasuk Andrea Dovizioso yang menjadi runner-up selama tiga musim berturut-turut (2017, 2018, 2019) usai dikalahkan oleh Marc Marquez.

Baca juga: Daftar Harga Skutik Murah Februari 2023, Harga Yamaha Fazzio Naik

Tak heran jika manajer Ducati itu menggambarkan sosok Marquez sebagai tembok besar yang dapat menghalangi timnya mempertahankan gelar juara dunia.

"Di satu sisi, dia adalah tembok. Karena Marquez adalah salah satu dari sedikit pilot yang meninggalkan jejaknya. Hanya empat, lima, atau enam pebalap yang berhasil melakukannya dalam beberapa dekade sejak kejuaraan dunia. Itu sebabnya dia menjadi masalah tambahan bagi kami,” kata dia.