Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kendaraan Listrik Bisa Membuat Indonesia Jadi Negara Maju

Kompas.com - 01/02/2023, 17:37 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa penciptaan ekosistem kendaraan bermotor listrik yang terintegrasi dan optimal bisa menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Pasalnya, apabila hal tersebut terjadi maka banyak negara yang bergantung pad Tanah Air untuk bisa ikut mempopulerkan kendaraan listrik sebagai upaya menekan emisi CO2. Sehingga, Indonesia tak terjebak pada negara berpendapatan menengah lagi.

"Kita ingin menyatukan, mengintegrasikan yang namanya seluruh kekayaan alam ini jadi satu barang yang nanti dibutuhkan, yang mananya EV (electric vehicle) baterai, lithium baterai," kata Jokowi dalam acara Mandiri Investment Forum yang disiarkan YouTube, Rabu (1/2/2023).

Baca juga: SPKLU Kendaraan Listrik di Indonesia Sudah Lampaui Target

Ilustrasi kendaraan listrik.(Dok. Shutterstock/ BigPixel Photo) Ilustrasi kendaraan listrik.

"Di situ ada komponen dari nikel, tembaga, timah, bauksit, dan semuanya harus kita satukan, kita integrasikan sehingga muncul nanti yang namanya EV baterai dan babak selanjutnya ekosistem yang lebih besar yang namanya mobil listrik yang ke depan mau tidak mau semua negara akan mencari barang ini,” lanjut dia.

Namun Jokowi menyadari bahwa mengintegrasikan komponen-komponen baterai dan mobil listrik tidaklah mudah meskipun Indonesia memiliki hampir semua bahan yang dibutuhkan.

Pertama dari segi geografis yaitu berbagai bahan tambang yang lokasinya tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Sebagai contoh, Nikel ada di Sulawesi dan Maluku Utara, tembaga di Papua, dan sebagainya sementara smelter ada di Jawa.

"Ini yang besar-besar. Bauksit itu ada di Kalimantan Barat dan ada di Kepulauan Riau, di Bintan. Timah ada di Bangka Belitung. Bagaimana mengintegrasikan ini, ada smelter di sini, ada smelter di sana, disatukan menjadi barang yang namanya EV baterai dan yang namanya mobil listrik,” kata Jokowi

Baca juga: Jenis Pelanggaran Lalu Lintas yang Terekam Kamera ETLE di Yogyakarta

Ilustrasi baterai mobil listrik Nissan Leafassemblymag.com Ilustrasi baterai mobil listrik Nissan Leaf

Tantangan berikutnya adalah dari sisi eksternal, misalnya gugatan Uni Eropa terhadap Indonesia karena pemerintah menghentikan ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah. Meskipun Indonesia kalah dalam gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tersebut.

Namun Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mundur dan akan tetap konsisten menghentikan ekspor barang tambang lainnya dalam bentuk bahan mentah.

“Kalau kita digugat kemudian kita mundur, kita belok, enak lagi ekspor barang mentah, jangan berharap negara ini akan menjadi negara maju, jangan berharap,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com