SEMARANG, KOMPAS.com - Jika diperhatikan sekilas, bentuk aki atau baterai mobil sama saja, hanya kotak dengan dua terminal positif dan negatif. Namun, ternyata jenis aki untuk mobil ini sangat beragam.
Jika dilihat dari materialnya, ada yang menggunakan air aki dan ada yang menggunakan material padat seperti baterai litium.
Bahkan, ukuran aki juga beragam, mulai dari dimensinya hingga kapasitas akinya. Seperti yang digunakan pada mobil bermesin bensin, ternyata berbeda dari aki untuk mobil bermesin diesel. Lantas, apa yang membedakan?
Baca juga: Ideal Usia Pemakaian Aki Mobil Berapa Lama?
Kepala Toko Shop & Drive Penggaron Suprawitno mengatakan, aki untuk mesin bensin dan diesel memang pada umumnya berbeda, lebih besar pada mobil bermesin diesel.
“Jika diamati berdasarkan bawaan pabrik mobil, aki untuk mesin diesel lebih besar daripada mesin bensin. Meski demikian, tidak ada kode pembeda aki untuk mobil diesel dan mobil bensin di kemasan aki atau bawaan pabrik aki,” ucap Supra kepada Kompas.com, Minggu (8/1/2023).
Dia mengatakan, umumnya mesin diesel dibekali dengan aki yang lebih besar daripada mesin bensin.
Baca juga: Ketahui Tanda-tanda Aki Mobil Soak
“Dilihat di lapangan, memang aki mobil diesel lebih besar secara dimensi dan kapasitasnya, jika mesin bensin biasanya dimulai dengan aki berukuran kecil 35 ampere, tapi kalau mobil diesel rata-rata minimal 60 ampere ke atas,” ucap Supra.
Dia mengatakan, hal itu memang sesuai dengan rekomendasi pabrik mobil. Secara logika, mesin diesel memiliki perbedaan karakter yang mendasar dengan mesin bensin.
“Dari kapasitas mesin saja, biasanya mesin diesel lebih besar, lalu karakter mesin diesel memiliki torsi yang lebih besar, sehingga membutuhkan aki yang lebih besar pula untuk memutar mesin pada saat awal starter,” ucap Supra.
Baca juga: Daftar Harga Aki Mobil per Januari 2023
Dia mengatakan, mesin diesel memang identik dengan mesin penghasil torsi besar. Hal itu tentu akan berimbas pada tenaga mesin pada saat menanjak atau putaran rendah, mesin diesel lebih unggul dalam hal ini.
“Mesin diesel memiliki torsi besar sehingga akan mudah melibas tanjakan dan bertenaga pada saat putaran rendah, hal ini tentu menjadi kebalikan terhadap motor starter, motor starter menjadi harus lebih bekerja keras untuk bisa memutar mesin diesel saat awal hidup,” ucap Supra.
Dia mengatakan, hal itu sudah menjadi rumus fisika seperti sebuah pengungkit saat bekerja dengan panjang lengan pengungkit yang berbeda.
Baca juga: Penting, Periksa Aki Mobil Sebelum Perjalanan Jauh
“Saat mesin diesel bekerja itu sama saja lengan pengungkit lebih panjang karena melihat lengan piston yang panjang. Dengan kata lain, langkah titik mati atas dan bawah piston lebih panjang daripada mesin bensin,” ucap Supra.
Menurut Supra, umumnya rasio roda gigi motor starter untuk mesin diesel dan mesin bensin hampir sama karena pasti dibikin perbandingan yang paling kecil dengan flywheel di masing-masing mesin.
“Bisa diartikan antara mesin diesel dan mesin bensin membutuhkan gaya yang berbeda untuk motor starter agar bisa memutar mesin dengan baik untuk mengawali mesin bekerja, hal itu karena lengan piston mesin diesel umurnya lebih panjang, kan butuh kompresi yang lebih tinggi juga,” ucap Supra.
Baca juga: Jangan Asal, Ganti Aki Mobil Matik Ada Aturan Mainnya
Jadi, wajar saja jika aki pada mesin diesel dibikin lebih besar kapasitasnya daripada mesin bensin. Sebab, motor starter pada mesin diesel membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk memutar mesin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.