JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak dipungkiri pertarungan antar pebalap membuat MotoGP lebih menarik. Contohnya ialah persaringan antara Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez pada 2015 yang membuat balapan berwarna.
Namun, CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta tidak sependapat. Menurutnya duel seru baiknya hanya berlangsung di trek saat balapan, sedangkan pada saat yang sama, mesti menjaga keharmonisan di paddock.
Baca juga: Remap ECU Bisa Dongkrak Tenaga Mobil Seberapa Besar?
"Ada persaingan antara pembalap yang tidak dapat disangkal oleh siapa pun. Tetapi pada saat yang sama mereka menunjukkan banyak rasa hormat," kata Ezpeleta mengutip Motorsport-Total.com, Kamis (29/12/2022).
"Ada persaingan antara pebalap yang tidak dapat disangkal oleh siapa pun. Tetapi pada saat yang sama mereka menunjukkan banyak rasa hormat," jelas Ezpeleta.
Ezpeleta mengatakan keharmonisan di paddock sangat penting. Lebih jauh bos promotor MotoGP tersebut tidak suka mengingat perseteruan antar pebalap.
"Saya tidak suka peningkatan ketertarikan yang terjadi pada 2015 karena insiden antara Valentino, Marc, dan Lorenzo," kata Ezpeleta.
Baca juga: Kia Akan Pamerkan SUV Listrik EV9 di Auto Expo 2023
"Mungkin saya terlalu berterus terang, tapi saya pikir persaingan harus dipusatkan pada keinginan untuk menang. Pembalap tidak harus saling memukul untuk membuat orang tertarik," kata dia.
Ezpeleta justru mengkritik para kritikus yang mengatakan para pebalap MotoGP kurang persaingan.
"Jika kita tidak dapat menyampaikan bahwa olahraga mewakili nilai-nilai ini, maka kitalah yang melakukan kesalahan," kata Ezpeleta.
Baca juga: Bos LCR Honda Andalkan Alex Rins buat Dongkrak Prestasi Tim
Padahal persaingan adalah bumbu olahraga yang membuat penggemar tertarik.
"Dalam tinju, jelas penyelenggara ingin para petinju saling menghina dan bahkan meludahi satu sama lain selama penimbangan. Sempurna, tapi saya tidak setuju dengan itu karena latar belakang saya," kata Ezpeleta.
“Misalnya saya menang, tapi tidak boleh mengolok-olok yang kalah. Saya kira nilai-nilai ini bisa dijual. Kalau harus dijual ke orang lain, saya bukan orang yang tepat,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.