Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kaleidoskop Otomotif 2022

Program B40 Temui Kendala, Tahun Depan Diterapkan B35

Kompas.com - 26/12/2022, 18:31 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Hasil tes B40

Berdasarkan hasil uji coba kemudahan penyalaan kendaraan pada temperatur rendah atau cold start ability, B40 dapat dinyalakan dengan baik, di mana masih memenuhi standar yang ditetapkan yaitu kurang dari 5 detik.

Hal ini dinyatakan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi dan Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE ,usai melakukan pengujianpada road test B40 di wilayah Perkebunan Tambi di ketinggian 1400 Mdpl, Wonosobo, Jawa Tengah.

"Untuk hasilnya sebagai standar menghidupkan mesin paling lama 5 detik, dan catatan saya tadi paling cepat kira-kira 1 detik. Ini Bukti otentik kalau B40 siap digunakan di mesin," kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana,

Para teknisi uji jalan Biodiesel B40 pada kendaraan diesel juga telah menyelesaikan beberapa pengujian. Dari analisis konsumsi bahan bakar, uji kualitas mutu bahan bakar dan pelumas, uji kinerja engine, uji stabilitas penyimpanan bahan bakar dan uji startability.

Sementara Ketua Tim Peneliti Uji Jalan B40 dari Lemigas Cahyo Setyo Wibowo menyebut, setelah dilakukan overhaul, peninjauan semua hasil pengujian bahan bakar B40 dan B30D10 tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap komponen mesin kendaraan uji P1 dan tidak berdampak negatif pada performa kendaraan uji sampai dengan uji jalan 50.000 Km

“Hasil pengukuran komponen mesin seperti ring gap, side ring clearence, dan cylender bore liner secara keseluruhan memenuhi spesifikasi limit batasan maksimum sesuai dengan buku manual mesin pabrikan," ujar Cahyo.

Cahyo menambahkan, penilaian secara visual, scratch yang terjadi pada skirt piston mesin kendaraan uji P1 bahan bakar B40 dan B30D10 dianggap sebagai hal yang normal dalam proses pembakaran di ruang bakar mesin dan scratch tersebut bukan disebabkan oleh bahan bakar.

Setelah melakukan uji cold start ability, tim uji teknis melanjutkan uji jalan kendaraan berkapasitas kurang dari 3,5 ton dengan target harian 650 km per hari. Rutenya dari Balitsa-Tol Cileunyi-Ciamis-Kuningan-P3GL-Pemalang (putar balik)-Subang-Balitsa, dengan total jarak tempuh 50.000 km.

Untuk kendaraan uji dengan kapasitas lebih dari 3,5 ton target jarak harian 550 km per hari dengan rute Balitsa-Pasteur-Cikampek-Cipali-P3GL-Tegal (putar balik)-Cipali-Subang-Balitsa, dengan total jarak tempuh 40.000 km.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bioenergi ESDM Edi Wibowo menyatakan bahwa pada perjalanan pengujian B40, ada suatu kendala yang terjadi ketika awal pengetesan, yaitu mengenai pengadaan sparepart setelah overhaul awal

Baca juga: Daftar Mobil Baru yang Meluncur Sepanjang 2022, BMW Paling Banyak

Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia.

Kendala B40 dan Program B35 Siap diimplementasikan pada 2023

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurachman menuturkan, penerapan bahan bakar nabati (BBN) B35 akan mulai diterapkan pada 1 Januari 2023.

Artinya, biosolar yang beredar di masyarakat nanti di dalamnya tercampur 35 persen dari biodiesel. Ini akan diterapkan sejak 1 Januari 2023

Mengenai implementasi B40, menurut Eddy, hasil dari uji tesnya menunjukkan hasil yang baik. Namun ada kekhawatiran, yakni apabila B40 direalisasikan bakal menguras kapasitas produksi minyak mentah kelapa sawit (CPO).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com