Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Mobil Listrik Bekas Masih Belum Seksi di Indonesia

Kompas.com - 21/12/2022, 07:22 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan ramah lingkungan berupa kendaraan listrik atau hybrid kini tengah ramai di industri otomotif.

Bahkan, berbagai merek kendaraan kini telah meluncurkan kendaraan listrik atau hybrid dengan berbagai keunggulan masing-masing.

Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mulai melirik kendaraan dengan teknologi ramah lingkungan ini.

Namun, harga yang tinggi masih menjadi pertimbangan bagi banyak orang untuk membeli kendaraan listrik maupun hybrid.

Baca juga: Beli Ban Mobil Sepasang, Lebih Baik Dipasang di Depan atau Belakang?

Mobil bekas sampai saat ini masih menjadi pilihan banyak orang untuk mendapatkan kendaraan impian dengan harga yang lebih terjangkau dari pembelian unit baru. Lalu apakah mobil listrik bekas masih memiliki harga yang tinggi di pasar Indonesia?

Andi dari diler mobil bekas Jordy Mobil MGK Kemayoran mengatakan, jika secara bisnis jual beli mobil listrik bekas masih belum menjadi bisnis yang sexy atau menjajikan saat ini.

Maka dari itu, stok mobil listrik bekas belum atau bahkan langkah di Indonesia. Sementara itu, untuk stok mobil bekas hybrid juga masih belum banyak.

“Kalau bisnis mobil bekas listrik menurut saya belum seksi yah. Masih ada kendala baterai. Kalau kita beli dari pemiliknya akan dikurangi harganya untuk kalkulasikan durability baterai,” kata Andi kepada Kompas.com di MGK Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2022).

Andi menjelaskan jika durability atau usia dan ketahanan baterai dari mobil listrik berbeda-beda pada setiap jenis kendaraan. Maka dari itu, jika dijual harus menghitung masa pemakaian dari baterai mobil tersebut tinggal berapa lama lagi bisa digunakan.

“Seperti dulu Camry hybrid ada baterainya, dulu baterai Camry hybrid itu Rp 50 juta pada 2013, mungkin sekarang sudah turun Rp 30 juta,” kata Andi.

Diler Mobil Bekas di MGK KemayoranKompas.com/ Janlika Putri Diler Mobil Bekas di MGK Kemayoran

Tapi tetap saja, begitu pedagang membeli mobil listrik atau hybrid harus mengamankan dana untuk baterai sekitar Rp 30 jutaan. Kalau tidak, bisnis jual beli mobil bekas akan rugi karena bisa saja baterai drop tiba-tiba. Alhasil penjual akan kerepotan dalam perbaikan mobil tersebut untuk di jual kembali.

Harga Potensi Turun

Maka dari itu, Andi memprediksi jika mobil listrik atau hybrid bekas begitu dijual pasti turun. Harga tersebut tinggal dikalkulasikan masa pakai dari baterai.

Sementara itu, jika pembeli ingin membeli mobil listrik atau hybrid bekas juga masih mahal lantaran harga dari unit baru masih tinggi.

“Kalau dari sudut pandang bisnis mungkin untuk stok penjualan Wuling ev yang murah bisa saja menarik untuk kita beli dan dijual kembali. Tapi misalnya seperti Hyundai Ioniq yang harga barunya masih tinggi sepertinya akan berisiko. Takutnya lama terjual dan harga penawaran pasar malah turun,” kata Andi.

Baca juga: Ini Daftar Juara Modifikasi Motor Honda Terbaik 2022

Praktisi used car sekaligus Pemilik showroom auto11 di kota Tangerang Leovan Widjaja mengatakan, jika saat ini belum banyak mobil hybrid bekas di pasar mobil bekas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau