JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan ramah lingkungan berupa kendaraan listrik atau hybrid kini tengah ramai di industri otomotif.
Bahkan, berbagai merek kendaraan kini telah meluncurkan kendaraan listrik atau hybrid dengan berbagai keunggulan masing-masing.
Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mulai melirik kendaraan dengan teknologi ramah lingkungan ini.
Namun, harga yang tinggi masih menjadi pertimbangan bagi banyak orang untuk membeli kendaraan listrik maupun hybrid.
Mobil bekas sampai saat ini masih menjadi pilihan banyak orang untuk mendapatkan kendaraan impian dengan harga yang lebih terjangkau dari pembelian unit baru. Lalu apakah mobil listrik bekas masih memiliki harga yang tinggi di pasar Indonesia?
Andi dari diler mobil bekas Jordy Mobil MGK Kemayoran mengatakan, jika secara bisnis jual beli mobil listrik bekas masih belum menjadi bisnis yang sexy atau menjajikan saat ini.
Maka dari itu, stok mobil listrik bekas belum atau bahkan langkah di Indonesia. Sementara itu, untuk stok mobil bekas hybrid juga masih belum banyak.
“Kalau bisnis mobil bekas listrik menurut saya belum seksi yah. Masih ada kendala baterai. Kalau kita beli dari pemiliknya akan dikurangi harganya untuk kalkulasikan durability baterai,” kata Andi kepada Kompas.com di MGK Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2022).
Andi menjelaskan jika durability atau usia dan ketahanan baterai dari mobil listrik berbeda-beda pada setiap jenis kendaraan. Maka dari itu, jika dijual harus menghitung masa pemakaian dari baterai mobil tersebut tinggal berapa lama lagi bisa digunakan.
“Seperti dulu Camry hybrid ada baterainya, dulu baterai Camry hybrid itu Rp 50 juta pada 2013, mungkin sekarang sudah turun Rp 30 juta,” kata Andi.
Harga Potensi Turun
Maka dari itu, Andi memprediksi jika mobil listrik atau hybrid bekas begitu dijual pasti turun. Harga tersebut tinggal dikalkulasikan masa pakai dari baterai.
Sementara itu, jika pembeli ingin membeli mobil listrik atau hybrid bekas juga masih mahal lantaran harga dari unit baru masih tinggi.
“Kalau dari sudut pandang bisnis mungkin untuk stok penjualan Wuling ev yang murah bisa saja menarik untuk kita beli dan dijual kembali. Tapi misalnya seperti Hyundai Ioniq yang harga barunya masih tinggi sepertinya akan berisiko. Takutnya lama terjual dan harga penawaran pasar malah turun,” kata Andi.
Praktisi used car sekaligus Pemilik showroom auto11 di kota Tangerang Leovan Widjaja mengatakan, jika saat ini belum banyak mobil hybrid bekas di pasar mobil bekas.
“Sejak pertama kali mobil hybrid keluar, di bisnis mobil bekas pedagang agak kurang berani beli. Ketika dijual kondisi baterai dari mobil bekas hybrid akan berkurang. Jadi hampir rata-rata kondisi mobil bekas hybrid harus ganti baterai. Kecuali pemiliknya sudah mengganti baterai baru,” kata saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (21/12/2022).
Leovan menjelaskan jika untuk harga baterai mobil hybrid mahal. Jadi untuk mobil dengan kondisi baterai yang tinggal 60 -70 persen pihak jual beli mobil bekas agak riskan untuk membeli dan dijual kembali.
Selain itu, bila mobil hybrid bekas dengan kondisi aki tidak baik, mau tidak mau pedagang mobil bekas harus perbaikan biaya aki yang justru membuat pedagang rugi.
“Kalau kita tawar harganya untuk biaya aki mungkin pemiliknya tidak akan mau jual. Masa mobilnya di tawar murah sekali,” ujar Leovan.
Sementara itu untuk mobil bekas listrik, Leovan menyebutkan jika secara umum belum ada di jual ke pasar mobil bekas.
“Mungkin ada, tapi mereka tidak menjual mobil listriknya ke showroom mobil bekas. Mereka jual secara pribadi ke relasi seperti teman kantor atau yang dikenal,” kata Leovan.
Kedepannya, dari sisi bisnis mobil bekas bukan tidak mungkin akan melirik tren jual beli mobil listrik jika diberikan keuntungan yang secara jelas.
“Mobil listrik itu intinya ada di baterai. Sekarang bagaimana pabrikan tersebut mengatur baterai tersebut mulai dari apakah pengisian baterai tersebut mudah, apakah garansi baterai lama, apakah harga baterai murah, apakah mudah diperbaiki atau tidak. Nah siapa yang akan bisa memberikan solusi terbaik pada produk mereka akan menguasai pasar,” kata Leovan.
Senada dengan hal tersebut, salah satu staf dari diler mobil bekas Mobil88 Bayu mengatakan, jika berdasarkan pantauan dari market mobil bekas, penjualan mobil bekas listrik saat ini masih sangat kecil.
Bayu juga mengatakan jika untuk kedepan mobil listrik bekas akan bertumbuh seiring pertumbuhan penjualan mobil baru.
“Ditambah dengan regulasi pemerintah yang juga mendukung penggunaan mobil listrik tersebut, mulai dari subsidi harga, perluasan stasiun pengisian daya listrik, hingga after sales service nya,” kata Bayu
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/21/072200815/bisnis-mobil-listrik-bekas-masih-belum-seksi-di-indonesia