SEMARANG,KOMPAS.com - Ban pada mobil dikategorikan sebagai komponen fast moving. Maka, pabrikan menentukan batas waktu usia pakai dan jadwal pergantian pada kilometer yang telah diperhitungkan.
Seperti pada umumnya, ban-ban kendaraan di Indonesia akan diganti 3 tahun sekali atau 40.000 kilometer. Lantas bagaimana bisa seperti itu?
Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho menjelaskan, karet struktur luar dan dalam ban tak mampu bertahan hingga puluhan tahun.
"Mudah rusak dan sensitif pada cuaca, ban di desain untuk medan jalan yang khusus untuk iklim negara-negara tertentu. Di Indonesia, serat karet yang digunakan jauh bila dibandingkan Amerika dan lain sebagainya. Suhu panas cuaca dan gesekan permukaan jalan mempercepat keausan, 3 tahun itu pasti karet juga getas," tutur Aan kepada Kompas.com, Senin (19/12/2022).
Baca juga: Ban Mobil Punya Masa Pakai, Perhatikan Kode dan Kondisi Fisik
Karet ban berpeluang berubah sewaktu-waktu, dan hal itu bisa dikatakan sesuatu yang alami.
Seperti dijelaskan lebih lanjut oleh Aan, ban pada dasarnya memperoleh dua tekanan, yakni dari faktor internal dan juga eksternal.
"Faktor internal itu dari ban itu sendiri kaitannya dengan tekanan udara. Sementara untuk faktor eksternal adalah tekanan dari bobot masa total kendaraan. Baik digunakan ataupun tidak, ban tetap menahan beban bobot kosong kendaraan. Jadi, nanti bisa menyusut atau memuai, kan dia pakai tekanan udara," kata dia.
Prinsipnya, kelenturan karet ban akan berkurang seiring masa pemakaian. Hal itu sejalan alur permukaan ban yang habis karena termakan gaya sentrifugal karena traksi dari permukaan jalan.
"1 tahun atau 2 tahun ban sudah mulai mengeras. Struktur kekuatan material ban juga semakin habis akibat usia. Lama-lama ban akan keras dan bidang gesek yang dihasilkan juga turun, traksi pengereman dan handling pun hilang," kata dia.
Baca juga: Pasar Mobil Bekas Masih Dikuasai Merek Jepang
Beberapa poin tersebut yang nantinya bisa dijadikan pedoman untuk mencegah hal-hal tak diinginkan, terutama ban kedaluwarsa. Oleh sebab itu, Aan mengimbau, cek berkala kondisi ban jadi perawatan wajib yang harus dilakukan.
"Yang di cek itu dari angin tekanannya seberapa aman atau tidak. Lalu, ban kira-kira layak atau tidak jika tetap digunakan. Ada poin, ketebalan alur ban, dan kondisi dinding samping ban (sidewall), dua itu jadi kunci," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.