Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelelahan Picu Sebagian Besar Kecelakaan di Jalan Tol

Kompas.com - 19/12/2022, 12:42 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Libur sekolah sudah dimulai, sementara libur Natal dan Tahun Baru sudah di depan mata. Pemerintah juga sudah membebaskan masyarakat untuk beraktivitas seperti bepergian, karena kasus Covid-19 sudah melandai.

Jadi wajar saja jika masyarakat banyak yang merencanakan untuk berlibur ke luar kota. Bagi yang berencana mengendarai mobil pribadi saat berlibur, sebaiknya perlu mempersiapkan diri dengan baik.

Salah satunya, perlu persiapan menjaga kebugaran tubuh agar selama perjalanan tidak kelelahan, terutama saat mengemudi. Pasalnya, ketika mengemudi pikiran harus selalu fokus, tidak boleh terlalu lelah atau mengantuk demi keselamatan.

Baca juga: Bahaya Mengantuk, Mobil Tabrak 6 Pengendara Sepeda di PIK

Seorang pria mengantuk saat sedang mengemudi di dalam mobil. Kondisi ini disebut dengan istilah carcolepsy.monstArrr_/Unsplash Seorang pria mengantuk saat sedang mengemudi di dalam mobil. Kondisi ini disebut dengan istilah carcolepsy.

 Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan mengatakan, berdasarkan temuan di lapangan kasus kecelakaan di jalan tol banyak disebabkan oleh faktor lelah.

“Kecelakaan di jalan tol sebagian besar didominasi oleh faktor lelah, maka dari itu dihimbau kepada masyarakat untuk beristirahat dengan cukup, bila mengantuk tidak memaksakan untuk mengemudi demi keselamatan bersama” ucap Wildan kepada Kompas.com, Minggu (18/12/2022).

Semenatara itu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan bahaya bila sopir tetap mengemudi saat mengantuk.

Baca juga: Ingat Lagi Bahaya Mengemudi dalam Kondisi Mengantuk

Kondisi mobil Daihatsu Ayla yang mengalami kerusakan berat akibat menabrak pohon di Jalan Brosot - Nagung yang masuk wilayah Jimatan, Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mobil menabrak pohon di pinggir jalan pada pukul 06.30 WIB. Korban seorang laki-laki yang juga anggota Polri di Polresta Yogyakarta. Korban luka serius.DOKUMENTASI POLRES KP Kondisi mobil Daihatsu Ayla yang mengalami kerusakan berat akibat menabrak pohon di Jalan Brosot - Nagung yang masuk wilayah Jimatan, Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mobil menabrak pohon di pinggir jalan pada pukul 06.30 WIB. Korban seorang laki-laki yang juga anggota Polri di Polresta Yogyakarta. Korban luka serius.

Mengantuk saat mengemudi sama bahayanya dengan mengemudi dalam keadaan mabuk, karena otak akan terlambat merespon dari tangkapan indra kita,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Senin (19/12/2022).

Dia mengatakan tidak fokus pada saat mengemudi beberapa detik saja bisa berakibat fatal. Termasuk mengantuk saat mengemudi, karena ada istilah microsleep pada diri manusia saat mengantuk.

“Microsleep itu keadaan badan mengalami tidur dalam waktu yang sangat singkat, misal 1 sampai 30 detik, bahkan tidur jenis ini juga bisa terjadi dengan keadaan mata tetap terbuka, jadi bila ini terjadi pada saat mengemudi tentu saja berbahaya” ucap Jusri.

Baca juga: Jangan Nekat Mengemudi dalam Kondisi Mengantuk

Mobil jenis Mazda Vantren dengan plat nomor BG 1414 LW masuk ke jurang setinggi 30 meter saat melintas di Dusun Jambat Genting, Desa Sindang Panjang, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan pada Senin sore (4/4/2022) kemarin.DOK. POLSEK Tanjung Sakti Pumi, Mobil jenis Mazda Vantren dengan plat nomor BG 1414 LW masuk ke jurang setinggi 30 meter saat melintas di Dusun Jambat Genting, Desa Sindang Panjang, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan pada Senin sore (4/4/2022) kemarin.

Dia mengatakan bila mulai terasa mengantuk saat mengemudi, maka sebaiknya tidur untuk mengistirahatkan otak dan badan sampai kondisinya membaik. Setelah itu, biasa melanjutkan perjalanan.

“Bila terasa mengantuk sebaiknya menepi atau mencari tempat aman untuk tidur agar tubuh dan otak istirahat, jika memang mengantuknya masih terasa ringan, bisa melakukan aktivitas yang bisa menghilangkan ngantuk seperti mengajak bicara orang lain, membaca tulisan dan sebagainya,” ucap Jusri.

Meski demikian, Jusri lebih menganjurkan untuk istirahat bila tubuh sudah lelah. Ditambah lagi, dari temuan KNKT banyak kasus kecelakaan terjadi karena pengemudi kelelahan.

Baca juga: Cegah Kecelakaan, Segera Kagetkan Pengendara yang Mengantuk

Jadi, penting sekali untuk memastikan tidak mengantuk saat mengemudikan kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau