JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan 16,35 persen dari jumlah penduduk di Indonesia atau sebanyak 44,17 juta orang akan melakukan mobilitas pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/23.
Dari data itu, mayoritas atau 28,26 persennya akan menggunakan kendaraan pribadi yaitu mobil sebagai pilihan moda transportasi utama. Sementara 16,47 persen, memakai sepeda motor sehingga perlu adanya strategi agar tidak terjadi kepadatan.
"Potensi pergerakan nasional pada Nataru 2022/23 ialah 16,35 persen dari total penduduk Indonesia. Angka ini lebih rendah dibandingkan 2019 yang mencapai 55 persen dari jumlah penduduk," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Raker bersama Komisi V DPR RI melalui siaran YouTube, Selasa (13/12/2022).
Baca juga: Polda Metro Jaya Resmi Luncurkan ETLE Mobile
"Adapun pemilihan moda transportasinya paling banyak kendaraan pribadi. Lalu kereta api 13,4 persen, bus 11,9 persen, pesawat 11 persen, kapal penyebrangan 4 persen, dan kapal laut 2 persen," lanjut dia.
Sehingga secara keseluruhan, penggunaan moda terbanyak masih menggunakan angkutan jalan dengan total sekitar 67,95 persen, termasuk mobil sewa, mobil travel, mobil angkutan sewa khusus (taksi online), dan lain-lain.
Adapun asal daripada perjalanan, dari pulau Jawa khususnya Jabodetabek sebanyak 7,1 juta orang. Diikuti dengan pergerakan dari Jawa Timur sebesar 6,2 juta orang, Jawa Tengah 5,8 juta orang, dan Jawa Barat 4,4 juta orang.
"Prediksi pergerakan masyarakat didominasi dari Jabodetabek dengan 16,5 persen dari total pergerakan nasional yang sebesar 44,2 juta orang," ucap Budi.
Baca juga: Daftar Jalan Tol Baru dan Fungsional yang Siap Beroperasi Saat Nataru
Sedangkan tujuan perjalanan terbanyak, diperkirakan ke Jawa Tengah sebesar 8,7 juta orang, Jawa Timur 7,7 juta orang, Jawa Barat 6,5 juta orang, Jabodetabek 4,7 juta orang, serta Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 3,6 juta orang.
"Kita memperkirakan jalur tol adalah jalur favorit yang akan mendominasi sebanyak 58,7 persen dan arteri 41,3 persen. Sementara jalur utama yang paling banyak dilalui ialah Lintas Utara Jawa-Pantura sebesar 12,8 persen, serta Jalur Lintas Jawa Tengah 11,9 persen," lanjut Budi.
Untuk memastikan kelancaran angkutan Nataru 2022/2023, Kemenhub tetap menerapkan protokol berdasarkan Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 24 dan Addendum SE 25, serta Inmendagri Nomor 48 dan 49 Tahun 2022.
Kebijakan pertama, Kemenhub akan memastikan kesiapan saranan dan prasarana transportasi yang ada. Mengingat, pada momen Nataru kali ini diprediksi akan terjadi lonjakan mobilitas masyarakat karena bertepatan juga dengan liburan sekolah.
Baca juga: Realisasi Ekspor Mobil CBU Indonesia Tembus Rekor Pra-pandemi
Kemenhub juga akan melakukan sosialisasi kepada operator angkutan penumpang dan barang. Lalu, akan dilakukan inspeksi atau rampcheck untuk memastikan kelaikan sarana dan prasarana transportasi menjelang memen Nataru 2022/23.
Sejumlah manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan tol maupun non-tol juga telah disiapkan seperti contra flow, one way, pembatasan operasional angkutan barang, manajemen rest area dan lain sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.