Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Wujudkan Target Produksi Kendaraan Listrik Indonesia

Kompas.com - 09/12/2022, 11:02 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan berbagai terobosan dalam mempercepat pembentukan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.

Bahkan, Kemenperin sudah mengeluarkan beberapa regulasi seperti Permenperin nomor 36 tahun 2021 tentang kendaraan bermotor roda empat emisi karbon rendah.

Kemenperin sendiri menargetkan pada 2030 akan memproduksi secara lokal 1 juta mobil listrik dan 32 juta unit motor listrik.

Baca juga: LMPV Bekas Rp 180 Jutaan di Semarang, Avanza Geser Dominasi Xpander

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, jika masih ada sejumlah tantangan yang harus dilalui untuk mencapai target tersebut.

“Kendala yang kami hadapi di Indonesia yaitu importasi kendaraan listrik secara CKD. Level perindustrialisasi kendaraan listrik masih pada perakitan di dalam negeri,” kata Agus pada rapat kerja Komisi VII DP yang disiarkan pada kanal Youtube Komisi VII DPR RI Channel, Kamis (8/12/2022).


Dari tantangan tersebut, Agus menyebutkan solusi dari kemenperin yaitu diperlukan upaya memperbesar pasar kendaraan listrik di Indonesia guna mencapai Economic of Scale. Langkah ini sebagai bentuk mendukung penetrasi industri komponen dalam negeri.

 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada talkshow “Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Belanja Pengadaan Barang/Jasa Melalui Program Sertifikasi TDKN”, dikutip Kompas.com lewat siaran resminya, Selasa (29/11/2022).KOMPAS.com/ ELSA CATRIANA Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada talkshow “Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Belanja Pengadaan Barang/Jasa Melalui Program Sertifikasi TDKN”, dikutip Kompas.com lewat siaran resminya, Selasa (29/11/2022).

Tantangan lainnya untuk mencapai target produksi kendaraan listrik dalam negeri yaitu ketergantungan komponen semikonduktor.

Krisis semikonduktor global sampai saat ini masih mempengaruhi terbatasnya kendaraan listrik di Indonesia. Maka dari,menurut Agus perlu adanya penjajakan dengan berbagai pihak.

Baca juga: Banyak Maling di Bus AKAP, Ini Cara Aman Hindari Kehilangan Barang

Dalam setahun terakhir Kemenperin juga telah melakukan penjajakan dengan berbagai pihak, khususnya pihak di USA. Langkah ini sebagai upaya agar Indonesia bisa terlibat dalam rantai pasok semikonduktor global.

“Melalui ekosistem KBLBB yang telah kami siapkan, diharapkan target produksi KBLBB tahun 2035 mampu mengurangi 1 juta unit mobil listrik yang bisa mengurangi 12,5 juta barel bahan bakar serta mengurangi 4,6 juta ton CO2. Sedangkan untuk kendaraan roda dua atau motor listrik diharapkan pada tahun 2035 Indonesia mampu memproduksi minimum 32 juta unit sehingga mengurangi 4 juta barel bahan bakar serta mengurangi 1,4 juta ton CO2,” kata Agus.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau