Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejadian Lagi, Mobil Terbakar di SPBU Saat Mengisi Bensin

Kompas.com - 19/11/2022, 13:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus mobil terbakar saat isi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kembali terjadi. Kali ini terjadi di SPBU 34.16320 Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/11/2022).

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram bernama @infojawabarat, terlihat SPBU terbakar akibat percikan api yang ditimbulkan dari korsleting listrik pada angkutan umum saat mengisi bahan bakar minyak (BBM).

Beberapa warga yang berada di sekitar tempat kejadian terlihat panik hingga berhamburan ke jalan.

Baca juga: Benarkah Rutin Cuci Kolong Mobil Bikin Usia Shockbreaker Lebih Awet?

Eko Kristiawan, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Regional JBB, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan, insiden terjadi sesaat setelah proses pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.

“Ketika mesin angkot dinyalakan timbul percikan api dan membesar, yang diduga timbul karena adanya korsleting listrik pada angkot,” ucapnya, kepada Kompas.com, Sabtu (19/11/2022).

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by INFO JAWA BARAT (@infojawabarat)

Ia melanjutkan, operator SPBU berusaha memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) namun karena api semakin membesar akhirnya dikerahkan 2 (dua) unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar).

“Tidak ada korban pada kejadian ini. Satu pulau pompa Pertalite sempat terbakar dan kondisi SPBU saat ini belum dapat beroperasi kembali setelah api berhasil dipadamkan. Namun dapat dipastikan stok BBM aman bagi masyarakat Bogor dan sekitarnya,” katanya.

Pihak Pertamina juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk melakukan pengecekan kendaraan secara berkala, termasuk sebelum pengisian BBM pada kendaraan.

Terkait masalah keamanan ketika mengisi bahan bakar memang tak boleh dihiraukan. Penting diketahui bila setiap SPBU menyimpan bahaya laten berupa kebakaran, hal tersebut karena lokasinya sudah sangat menunjang segitiga api alias triangle of fire.

Sebelumnya, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, Terbentuknya api selalu erat kaitannya dengan tiga unsur utama, yakni udara, panas, dan bahan bakar.

"Ketiga unsur utama itu sudah ada di SPBU di mana pun, hanya tinggal menunggu pemicunya saja yang bisa menyebabkan terjadinya percikan api. Hal ini bisa dari ragam hal yang kebanyakan orang itu tidak menyadarinya,” ujar Jusri beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Jusri menjelaskan, selain dari hal teknis, pemicu atau trigger biasanya dipicu oleh pengguna SPBU sendiri. Contohnya seperti bermain ponsel saat mengisi BBM yang berdampak adanya radiasi dan bisa menjadi salah satu pemicu percikan api.

Selain itu, tangki bensin pada kendaraan juga bisa jadi penyebab kebakaran. Hal tersebut karena di dalam tangki bensin mengandung uap dari gas bahan bakar yang bisa menjadi pemicu tersembunyi juga.

Baca juga: Apa Hubungan Immobilizer dan Keyless pada Mobil?

"Harus diketahui di dalam tangki bensin kendaraan selain bahan bakar juga terdapat uap dari gas bahan bakar. Dalam kondisi cuaca panas, mesin panas, otomatis uap tersebut juga semakin tinggi tekanannya. Akan berbahaya bila membuka tutup tangki saat akan mengisi bahan bakar," kata Jusri.

Lantaran hal tersebut, Jusri menekankan pentingnya membuka tangki bensin sebelum melakukan pengisian. Hal ini bisa dilakukan ketika sedang antre menunggu giliran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau