Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Shockbreaker Mobil Sering Rusak Saat Musim Hujan?

Kompas.com - 19/11/2022, 10:42 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sistem suspensi dari empat shockbreaker pada mobil, menjadi salah satu faktor kenyamanan. 

Bila salah satu mengalamai kerusakan atau mati, maka dampaknya akan mempengaruhi handling dan kenyamanan selama perjalanan.

Terlebih, pada saat musim hujan, jalan berlubang dan genangan air cukup banyak ditemui. Hal tersebut tentu akan memberatkan kerja bagian kaki-kaki kendaraan. 

Kempes, Pemilik Bengkel Anugrah Abadi Karangawen menjelaskan, kerusakan komponen kaki-kaki mobil jadi lebih sering karena kinerja komponen-komponen tersebut bertambah berat. 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Perawatan Mobil Manual Lebih Mudah?

"Saat mobil melaju kecepatan sedang hingga tinggi, kemudian menerjang lubang atau jalanan rusak, bobot kendaraan seluruhnya bertumpu pada komponen kaki-kaki. Komponen suspensi seperti shockbreaker harus meredam getaran keseluruhan, terlebih jika tak memprediksi dahulu titik-titik jalan rusak sebelumnya," kata Kempes kepada Kompas.com, Sabtu (19/11/2022). 

Lama-kelamaan jika ada perubahan ayunan suspensi yang jadi terasa keras menandakan komponen tersebut kehilangan performa terbaiknya. 

Agar menghindari kerusakan jadi serius, Kempes menyarankan, secara berkala diperlukan cek kondisi fisik komponen suspensi. 

Hal itu bisa dilakukan sendiri pemilik mobil, caranya juga mudah yaitu memperhatikan detail kebocoran oli yang terjadi. 

"Kebocoran yang mengakibatkan oli merembes ini bisa disebabkan seal yang robek akibat kotoran yang mengeras, dan bisa juga disebabkan kebocoran pada tabung shockbreaker. Bisa juga memperhatikan patokan celah sepatbor, shockbreaker yang rusak jarak sepatbor dan roda jadi berkurang karena suspensi amblas," ucapnya. 

Baca juga: Hasil Uji Tabrak Mobil Listrik Toyota bZ4X

Namun kunci menjaga performa shockbreaker saat kendaraan melaju, pengemudi harus memprediksi dahulu dimana saja lokasi jalan-jalan rusak. 

Syaratnya, menurut Kempes, saat mengemudi kecepatan mobil harus terkontrol, kemudian jika menemukan titik-titik tertentu seperti jalan berlubang, bergelombang, atau genangan air bisa secara bertahap menurunkan kecepatan. 

Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto menjelaskan, saat melewati jalan-jalan rusak komponen suspensi jadi tumpuan beban seluruh kaki-kaki mobil. 

Baca juga: Bagaimana Mengemudi Mobil Manual yang Baik dan Benar?

 

"Mobil yang sering mobilitas di jalan-jalan rusak interval pergantian shockbreaker bisa lebih cepat dari jadwal. Setelan toe in, toe out juga lebih gampang bergeser dari semula, jadi disarankan melakukan perawatan rutin kaki-kaki lebih cepat dari jadwal," ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau