Indonesia Punya Prospek Kendaraan Listrik Cerah

JAKARTA, KOMPAS.com – Era kendaraan listrik kini telah diterapkan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia.

Kendati masih baru dalam mengenal teknologi kendaraan listrik, Indonesia diprediksi akan punya masa depan yang cerah akan segmen ini.

Executive Vice President Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing (TDEM) Pras Ganesh mengatakan, jika Asia Tenggara akan punya prospek yang baik.

Baca juga: Aturan Soal Energi Baru dan Terbarukan Masih Tahap Penyusunan

“Pertama-tama saya ingin menyatakan bahwa Asia Tenggara dan Asia secara umum memiliki prospek yang sangat baik untuk kendaraan listrik dan elektrifikasi dalam hal kendaraan serta Suku cadang di tahun-tahun mendatang,” kata Pras pada acara Bloomberg CEO Forum: Moving Forward Together, Jumat (11/11/2022).

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pras menyatakan kalau suatu negara membutuhkan skala untuk melakukan dekarbonisasi dan skala untuk kendaraan listrik dapat diproduksi secara lokal.

Bahkan saat ini program elektrifikasi kendaraan sudah diadopsi oleh beberapa negara Asia Tenggara.

Kompas.com/Nanda Toyota bZ4X

“Misalnya yang dilakukan oleh India atau Thailand, mereka memiliki etanol. Ini bisa jadi sesuatu yang bisa dikembangkan menjadi kerja sama dengan produsen motor hybrid. Jadi aspek semacam ini, memanfaatkan kekuatan masing-masing negara dapat membuat jalur elektrifikasi yang tepat,” kata Pras.

Faktor keragaman masyarakat suatu kota, kata Pras membuat tren kendaraan listrik bisa menanjak. Misalnya seperti masyarakat di kota besar memiliki banyak mobilitas pekerjaan, perdagangan, pendidikan dan lainnya.

Baca juga: Nostalgia Bus Tempo Dulu, Sudah Full Service Sejak Lama

 Jakarta menjadi salah satu kota di Indonesia yang perlu kendaraan listrik sebagai salah satu solusi transportasi yang tepat untuk kebutuhan tersebut.

Sementara itu, Pras juga menyebutkan jika Toyota berhasil menjual 20 juta kendaraan listrik dengan sumber energi listrik dari baterai lithium ion.

“Toyota telah berhasil menjual lebih dari 20 juta kendaraan listrik, yang di dominasi oleh kendaraan hybrid. Kegiatan manufaktur juga sedang mengerjakan target untuk net zero emission pada tahun 2032,” kata Pras.