SEMARANG,KOMPAS.com - Shockbreaker mobil jadi komponen yang menentukan kenyamanan berkendara. Bahkan, komponen ini bisa dikategorikan berperan besar menjaga keselamatan.
Maka dari itu, kondisi shockbreaker depan atau belakang mobil harus selalu dijaga dalam kondisi prima.
Biasanya, jika shockbreaker bermasalah, saat mobil digunakan karakter bantingan suspensi akan menjadi keras.
Khusus suspensi belakang, memang tugasnya lebih berat karena jadi titik tumpu kendaraan ketika jumlah penumpang maksimal.
Lantaran itu, banyak anggapan menyebutkan shockbreaker belakang yang dibiarkan mati bisa berimbas kerusakan komponen lain, lantas apakah benar?
Baca juga: Solusi Agar Pengendara Tidak Copot Pelat Nomor Hindari ETLE
Kepala Bengkel DFSK Semarang Dani Sutomo menjelaskan, suspensi yang tidak bekerja, bobot massa kendaraan ditambah penumpang akan bertumpu langsung ke roda kendaraan.
"Komponen mekanis yang ada di roda seperti bearing jadi titik tumpu bobot mobil sekaligus. Belum lagi kondisi jalan yang dilalui, ada risiko bearing roda aus," kata Dani kepada Kompas.com, Jumat (4/11/2022).
Getaran jalan berlubang yang gagal diredam dengan baik, diterima mentah-mentah bagian roda. Otomatis, komponen mekanis yang berputar menjaga ritme putaran roda jadi terbebani.
Selain itu, komponen stabilizer belakang mobil bisa sekaligus jadi korban karena reduksi goncangan kendaraan diluar batas wajar.
"Pada kondisi jalan tertentu, rusak parah dan bergelombang karena fungsi shockbreaker tidak bekerja, maka stabilizer jadi tumpuan mengurangi limbung kendaraan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana mengatakan, kerusakan suspensi belakang atau depan bisa terdeteksi dari kembangan ban yang habis sebelah.
Permukaan ban bisa habis lebih dahulu di bagian dalam atau bagian luar karena sudut simetris roda mobil berubah.
Baca juga: Risiko Jarang Isi BBM Mobil Full Tank
"Hampir sama seperti kerusakan komponen kaki-kaki mobil lainnya, ban yang kena duluan. Jika seksama memperhatikan, pola kembangan ban termakan karena putaran roda cenderung menekan ke salah satu sisi, baik luar atau dalam," ucap Andika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.