SEMARANG, KOMPAS.com - Teknologi mesin mobil modern dirancang khusus menghasilkan efisiensi bahan bakar tinggi dan memuntahkan tenaga besar.
Banyak pabrikan melengkapi varian baru menggunakan turbocharger, nilai plusnya tenaga maksimum bisa dihasilkan dari kapasitas mesin kecil.
Dengan sistem turbocharger, pembakaran mesin lebih sempurna, namun konsekuensinya panas yang dihasilkan bisa dua kali lipat.
Lantaran itu, mobil bermesin turbo memiliki spesifikasi oli khusus yang diklaim lebih tahan penguapan.
Tapi apakah ada masalah bila mobil turbo di isi oli biasa?
Baca juga: Tiang Sensor Transaksi Tol Tanpa Henti Mulai Dipasang di Jagorawi
Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Semarang Teguh Dwi Harianto mengatakan, mesin bisa jebol karena panas mesin tinggi tak terlindungi pelumasan berkualitas.
"Titik didih mesin turbo lebih tinggi, sumber panasnya ada dua, dari mesin dan keong turbo. Mesin turbo membutuhkan pelumasan oli spesifikasi tinggi agar celah-celah mesin terjangkau maksimal," ucap Teguh kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2022).
Suhu panas pembakaran pada mesin yang menggunakan turbo diklaim mencapai 10-15 persen lebih tinggi dari mesin konvensional.
Lantaran itu, dibutuhkan spesifikasi pelumas sesuai kebutuhan yang dilengkapi zat aditif friction modifier sebagai pelicin yang mengurangi gesekan berlebihan saat putaran mesin tinggi.
Peredaman panas mesin turbo harus menjangkau bagian dalam dan luar. Suhu panas kompresi mesin sangat tinggi karena tekanan ruang bakar yang besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.