Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Mobil Turbo Pakai Oli Mesin Biasa?

Kompas.com - 20/10/2022, 12:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Teknologi mesin mobil modern dirancang khusus menghasilkan efisiensi bahan bakar tinggi dan memuntahkan tenaga besar. 

Banyak pabrikan melengkapi varian baru menggunakan turbocharger, nilai plusnya tenaga maksimum bisa dihasilkan dari kapasitas mesin kecil. 

Dengan sistem turbocharger, pembakaran mesin lebih sempurna, namun konsekuensinya panas yang dihasilkan bisa dua kali lipat. 

Lantaran itu, mobil bermesin turbo memiliki spesifikasi oli khusus yang diklaim lebih tahan penguapan. 

Tapi apakah ada masalah bila mobil turbo di isi oli biasa?

Baca juga: Tiang Sensor Transaksi Tol Tanpa Henti Mulai Dipasang di Jagorawi 

Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Semarang Teguh Dwi Harianto mengatakan, mesin bisa jebol karena panas mesin tinggi tak terlindungi pelumasan berkualitas. 

"Titik didih mesin turbo lebih tinggi, sumber panasnya ada dua, dari mesin dan keong turbo. Mesin turbo membutuhkan pelumasan oli spesifikasi tinggi agar celah-celah mesin terjangkau maksimal," ucap Teguh kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2022). 

Suhu panas pembakaran pada mesin yang menggunakan turbo diklaim mencapai 10-15 persen lebih tinggi dari mesin konvensional. 

Lantaran itu, dibutuhkan spesifikasi pelumas sesuai kebutuhan yang dilengkapi zat aditif friction modifier sebagai pelicin yang mengurangi gesekan berlebihan saat putaran mesin tinggi.

Ilustrasi seorang mekanik mengganti oli mobil. DOK. Shutterstock. Ilustrasi seorang mekanik mengganti oli mobil.

Peredaman panas mesin turbo harus menjangkau bagian dalam dan luar. Suhu panas kompresi mesin sangat tinggi karena tekanan ruang bakar yang besar. 

Untuk bagian luar pelumasan jauh lebih sensitif, turbo rawan jebol jika sirkulasi oli sebagai pelumas dan pendingin macet. 

"Peran oli sangat penting untuk membantu mendinginkan as turbin dan bearing. Lebih sensitif karena putaran turbin lebih cepat dari rpm mesin. Oli yang telat ganti, molekul pelumas kadaluwarsa dan justru mengendap, gesekan berlebihan memicu komponen aus," ucapnya. 

Hal yang sama di katakan Foreman Suzuki Duta Cemerlang Motor Semarang Andik Sepdiantoro.

Menurut dia, oli di luar spesifikasi standar,  pendinginan suhu panas kompresi mesin yang dihasilkan tidak maksimal. Jangka panjang, berdampak buruk bagi komponen utama mesin. 

Baca juga: Daftar Impor Mobil September 2022 Toyota Susul Mitsubishi

Selain itu, komponen turbo juga kalah karena turbin bisa langsung pecah jika sirkulasi oli terlambat. 

Ilustrasi Ganti Oli Mesin Mobilist Ilustrasi Ganti Oli Mesin Mobil

"Bayangkan turbin berputar kencang tanpa pelumasan, gesekan keras berujung kipas turbin dan bearing rontok," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau