JAKARTA, KOMPAS.com - Kompetisi gerakan penghijauan dan kepedulian lingkungan Toyota Eco Youth (TEY) besutan Toyota Indonesia (PT Toyota-Astra Motor dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia) kembali di gelar.
Keberadaan TEY ke-12 bertujuan untuk menjembatani kontribusi nyata generasi muda Indonesia bagi masa depan netralitas karbon.
Sejak dini, partisipasi aktif semua pihak terutama siswa di bangku sekolah menengah atas terus diakselerasi guna mendukung Pemerintah mencapai target pengurangan emisi secara optimal di tahun 2060.
Baca juga: Bikin Toyota Vios Terbaru Tampil Lebih Sporty
Pada gelaran TEY 12 ini, Toyota mengundang kembali 50 sekolah terpilih yang pernah menjadi finalis TEY-8 sampai dengan TEY-11 untuk berpartisipasi dalam programnya yang ke-12 tahun ini.
Setelah mengikuti webinar dan pendampingan dalam membangun ide inovasi lingkungan, sebanyak 25 ide terbaik dinobatkan menjadi finalis untuk direalisasikan idenya menjadi karya nyata.
Selama proses realisasi tersebut, berbagai program pengayaan dan pendampingan dilaksanakan oleh Toyota Indonesia, di antaranya dengan webinar-webinar dan kunjungan langsung oleh jajaran Direksi Toyota Indonesia untuk pengayaan realisasi ide para peserta.
Baca juga: Bedah Interior Stargazer dan Veloz, Siapa yang Lebih Mewah?
Setelah melewati tahap tersebut, seluruh realisasi dari ide inovasi seluruh finalis akan diseleksi oleh dewan juri. Pada Selasa, (18/10/2022) terpilihlah Pemenang TEY ke-12 dengan eco project proposal terbaik hasil penilaian dewan juri yaitu SMA Negeri Bali Mandara.
“Toyota Indonesia mengucapkan selamat kepada sekolah Pemenang TEY ke-12, dengan karya terbaik di antara proposal-proposal yang sudah berpartisipasi memberikan ide untuk berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon,” ucap Nandi Julyanto Wakil Presiden Direktur PT TMMIN.
Toyota Indonesia berharap konsistensi dan kehadiran TEY hingga tahun ke-12 sebagai inisiasi dari gerakan penghijauan di kalangan pelajar dapat memberikan dampak positif terhadap upaya Pemerintah dalam merealisasikan target netralitas karbon.
Sehingga ekosistem yang lebih hijau tidak hanya dinikmati oleh generasi kita di masa kini, namun juga berkelanjutan untuk generasi penerus di masa depan.
Untuk proposal yang masuk di TEY tahun ini dapat dikategorikan menjadi 3 kategori utama: Alternatif Energi, Alternatif Material, dan Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab.
Toyota Indonesia melihat bahwa kesemua proposal tersebut berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon. Sehingga, pihaknya memberikan apresiasi terhadap proposal para finalis yang inovatif dan solutif tersebut.
“Kami berharap adik-adik dapat menjadi ‘agent of change’ sebagai penggerak dalam membangun kesadaran dan melakukan aksi nyata untuk menurunkan emisi karbon maupun isu lingkungan lainnya,” kata dia.
Adapun penilaian eco project proposal dilaksanakan oleh jajaran dewan juri ahli di bidangnya masing-masing, diantaranya Prof. Jatna Supriatna, Ph.D dari Universitas Indonesia untuk bidang lingkungan, Dr. Muhammad Faisal dari Youthlab yang membahas tentang anak muda, serta Didi Kaspi Kasim sebagai digital expert, juga Ibu Susy Herawati SE, MSc dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Pada TEY ke-12 kali ini, SMA Negeri Bali Mandara berhasil menjadi Juara Pertama yang memperoleh nilai tertinggi dari para juri, dan mengalahkan sejumlah finalis terbaik dari seluruh sekolah menengah atas di Indonesia, dengan mengusung tema “Bioghum (Bio-briquettesFromSorghumWaste) : Pemanfaatan Limbah Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L.) sebagai alternatif bahan bakar padat yang ramah lingkungan dengan konsep circular economy.”
SMA Negeri Bali Mandara memperoleh hadiah uang tunai sebesar Rp 100 juta rupiah yang dapat diutilisasikan secara optimal untuk keberlanjutan proyek yang diusung.
Posisi kedua, diraih oleh SMA Negeri 5 Yogyakarta. Sementara itu, juara ketiga TEY ke-12 dimenangkan oleh SMA Negeri Unggul Seribu Bukit.
Dengan eksistensi lebih dari 1 dasawarsa, kehadiran TEY diharapkan dapat menginspirasi generasi masa kini untuk menjalankan gaya hidup baru yang lebih hijau demi menurunkan emisi karbon.
Gerakan pelestarian lingkungan untuk memerangi netralitas karbon dapat diaplikasikan melalui kreativitas dalam proposal ‘Eco-Project’.
Bob Azam Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN mengatakan, dalam menghadapi tantangan era netralitas karbon, generasi muda Indonesia harus keluar sebagai generasi pemenang yang merubah tantangan yang ada menjadi sebuah peluang, salah satunya melalui kreativitas penghijauan yang diwujudkan melalui Program TEY.
“Aksi nyata generasi muda yang memegang peran strategis sebagai penggerak dan penggiat netralitas karbon dapat disebarluaskan sejak di bangku sekolah dan terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Karena perubahan yang baik sedini mungkin akan berdampak besar bagi ekosistem yang lebih hijau,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.