Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Mengantuk, Mobil Tabrak 6 Pengendara Sepeda di PIK

Kompas.com - 16/10/2022, 14:46 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Satu unit mobil menabrak enam pesepeda di Jembatan Baruyungan, Pantai Indah Kapuk, Tangerang, karena pengemudi diduga mengantuk. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Budha Tzu Chi.

Disebutkan pengemudi mobil Mazda 2 warna putih itu melintas di Jalan Laksamana Yos Sudarso. Kemudian sesampainya di atas jembatan hilang kendali dan ke kiri masuk ke jalur sepeda.

Baca juga: Pelanggaran Lalu-Lintas Tidak Harus Kena Tilang, Bisa Juga Teguran

Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, faktor paling besar penyebab kecelakaan di jalan raya adalah kesalahan pengemudi. Ada saja kejadian mobil menabrak benda lain karena pengemudinya mengantuk.

Ilustrasi sering mengantuk di siang hari, kenapa sering mengantuk padahal cukup tidur, penyebab sering mengantuk. Shutterstock/fizkes Ilustrasi sering mengantuk di siang hari, kenapa sering mengantuk padahal cukup tidur, penyebab sering mengantuk.

Menyetir sambil mengantuk sudah jelas bisa membahayakan dirinya dan orang lain. Sony mengatakan, mengantuk bisa membuat pengemudi berada di posisi setengah sadar.

“Artinya, mata tidak bisa membaca lalu lintas dengan benar dan otak sudah tidak dapat merespon situasi lingkungan,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sony mengatakan, pengemudi yang mengantuk setengah dari pikirannya sudah berada di bawah alam sadar. Jadi tentu ketika menyetir, pengemudi tidak bisa membaca situasi lalu lintas yang ada di depannya.

Baca juga: Menperin Kunjungi Pabrik Viar, Lihat Produksi Motor Listrik

Mobil Honda CRV dengan nomor polisi S 1936 JR menabrak musala Nurul Huda di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Temenggungan, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (14/10/2022).Dok. Satlantas Lamongan Mobil Honda CRV dengan nomor polisi S 1936 JR menabrak musala Nurul Huda di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Temenggungan, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (14/10/2022).

“Perilakunya loss, ketika mengemudi ya hanya lurus tanpa kontrol, dan berhenti ketika sudah menabrak obyek didepan atau samping kiri kanannya,” kata Sony.

Sony menjelaskan, mengantuk sebenarnya disadari pengemudi, tapi malas beristirahat. Ada saja pengemudi yang merasa tanggung atau ingin cepat sampai tujuan padahal sudah mengantuk.

“Banyak yang bertindak menyiasati dengan ngerokok, ngobrol, ngopi, bernyanyi dan lain-lain, padahal otak sudah melemah. Cara benar menyiasati kantuk adalah harus berhenti, tidur atau lakukan refresh merangsang otot, otak dan syaraf,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau