Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tergiur Harga Murah, Pakai Kampas Rem Palsu Banyak Ruginya

Kompas.com - 27/09/2022, 14:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kampas rem mobil menjadi komponen utama dan wajib diperhatikan kondisinya. Baik dari perawatan dan kualitasnya tak boleh asal. 

Bila sudah menipis, pemilik mobil wajib melakukan pergantian. Nah, saat akan membeli, baiknya pastikan bila kampas rem benar-benar asli.

Seperti diketahui, di pasaran, kampas rem dibedakan jadi beberapa kategori. Ada versi original dan abal-abalnya alias palsu

Bicara tentang kualitas, sudah pasti pabrikan mewajibkan penggunaan komponen original, pertimbangannya adalah mutu produk dan pengaruh terhadap komponen lain pada sistem pengereman. 

Selain tingkat kepresisian tinggi, keawetan, serta kualitasnya jelas sudah diperhitungkan dengan sangat detail.

Baca juga: Jangan Sepelekan Jadwal Ganti Minyak Rem Mobil

Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, komponen original standar pabrikan menawarkan keunggulan dari sisi durabilitas dan produk yang terjamin. 

Rem MobilDicky Aditya Wijaya Rem Mobil

 

"Jadi seperti garansi uang kembali, kualitas oke dan mutu produk teruji. Pemilik tidak meragukan, dan khawatir ada masalah di jalan," ucap Bambang, kepada Kompas.com, Selasa (27/9/2022). 

Walau secara harga memang lebih mahal, namun menurutnya, sebanding dengan kualitas pengereman. Apalagi komponen ini sangat berkaitan dengan faktor keselamatan.

Dilihat dari kualitas material bahan, kampas rem original sifatnya tidak menggerus piringan disc brake. 

"Harga kampas yang tidak asli memang lebih murah, tetapi saat digunakan berisik berbunyi mendecit,” katanya.

Untuk pergantian, Bambang menyarankan, dua sisi kanan dan kiri baiknya bersamaan. Hal ini berguna untuk mencegah kampas rem habis tidak rata. 

Baca juga: Jangan Sepelekan Jadwal Ganti Minyak Rem Mobil

Bengkel DaihatsuADM Bengkel Daihatsu

"Kalau ganti sepasang, nanti kalau habis kan kiri sama kanan bisa bareng," ujar Bambang. 

Namun, demikain, antara pergantian kampas rem depan dan belakang tak harus dilakukan secara bersamaan. Hal tersebut karena beban kerja rem depan dan belakang tidak sama. 

"Kampas depan biasanya lebih cepat habis. Apalagi mobil yang rem belakang masih tromol, komposisi pembagian berdasarkan beban kerja distribusi 60:40," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau