JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai upaya mendorong daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor berbasis listrik di dalam negeri, dinilai tak perlu muluk-muluk. Cukup dengan menghadirkan produk yang canggih tetapi harga masih terjangkau.
Pasalnya, karakteristik pengguna kendaraan di Indonesia kebanyakan bukan dari kalangan pecinta otomotif. Melainkan masyarakat yang butuh transportasi pribadi guna memudahkan aktivitasnya.
Menurut Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif yang berprofesi sebagai dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), kendaraan listrik yang harus didorong oleh pemerintah saat ini dalam mempercepat era elektrifikasi adalah penggunaan sepeda motor listrik.
Baca juga: Sekolah Mengemudi Belum Bisa Jawab Masalah Tingginya Tingkat Kecelakaan
“Sepeda motor listrik saat ini jumlah populasinya sekitar 5 kali jumlah mobil (listrik). Lalu, pemerintah juga harus segera mendorong produksi dalam negeri mobil listrik murah (LCEC) Low Cost Electric Car, bukan lagi pakai istilah ambigu Low Cost Green Car atau LCGC,” ucap Martinus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/9/2022).
Sebelumnya, Martinus juga sempat melakukan riset dan menilai bahwa masyarakat belum mengenal baik prinsip terkait karakteristik pemakaian mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV). Maka, harga akan menjadi pertimbangan utama dalam pembelian.
Cukup berbeda dengan generasi terdahulu, yang masih mengulik aspek pada suatu kendaraan. Bahkan, kerap kali melakukan perbandingan walau merek masih menjadi sudut pandang sendiri.
Baca juga: Masalah Utama Kecelakaan di Jalan karena Tidak Tertib Berlalu Lintas
“Mereka tidak tertarik mesinnya seperti apa, drivetrain, ada battery management system, sistem baterai lithium-ion, dan lain-lain. Sama seperti generasi sekarang yang tak peduli bahwa mobil punya busi dan komponen lainnya,” ucap Martinus.
Sebab, dengan sistem layanan dari diler atau ATPM yang sekarang, semua dipermudah.
“Kalau ada kendala, cukup hubungi diler atau bengkel. Terima beres saja, tinggal pakai,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.