Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Baterai Mahal Jadi Kendala Mobil Listrik Berkembang di Indonesia

Kompas.com - 14/09/2022, 08:12 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga masih menjadi salah satu kendala besar dalam transisi menuju era elektrifikasi kendaraan bermotor di dalam negeri, khususnya untuk moda kendaraan roda empat.

Hal ini diungkapkan oleh Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif yang berprofesi sebagai dosen Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurutnya, harga mobil listrik yang dipasarkan saat ini masih terlalu mahal.

“Harga baterainya saja mencapai 30-40 persen harga jual kendaraan,” ucap Martinus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/9/2022).

Baca juga: Erick Thohir Dukung Percepatan Program Kendaraan Listrik

Sebelumnya, ia juga sempat menjelaskan jika harga baterai kendaraan roda empat bertenaga listrik sekarang masih sekitar 135 dolar per kWh.

“Jadi kalau mobil yang 20 kWh baterainya sudah puluhan juta. Kalau motor lebih murah. Harga motor listrik dan motor menggunakan BBM tidak terlalu jauh atau tidak terlalu mahal,” ucapnya.

Ilustrasi baterai mobil listrik Nissan Leafassemblymag.com Ilustrasi baterai mobil listrik Nissan Leaf

Maka dari itu, harga mobil listrik masih jadi halangan. Hal ini lantaran pemerintah juga tidak memberikan subsidi untuk pembelian mobil listrik seperti yang dilakukan oleh negara-negara maju.

Baca juga: Sekolah Mengemudi Belum Bisa Jawab Masalah Tingginya Tingkat Kecelakaan

“Di negara maju pemerintah ikut membantu untuk membayar uang muka. Jadi mulai dari Rp 60 juta sampai ada yang Rp 120 juta tergantung kelas kendaraannya,” kata Martinus.

Sementara itu, di Indonesia saat ini keuntungan membeli mobil listrik, yaitu diberikan PPNBM 0 persen dan bebas ganjil genap hanya untuk wilayah Jakarta saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau