JAKARTA, KOMPAS.com - Jika kendaraan lain mematikan mesin saat ini bensin di Stasiun Bahan Bakar Minyak (BBM), maka sebagian besar bus membiarkan mesin menyala saat isi solar.
Alasan bus jarang mematikan mesin saat sedang mengisi solar. Penyebabnya adalah demi kenyamanan penumpang selama menunggu tangki solar bus penuh.
Baca juga: Cuma 400 Unit, Motor Jadul Yamaha SR400 Kembali Diproduksi
Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PO SAN, mengatakan, mesin bus tetap dinyalakan selama isi solar karena di kabin bus ada orang. Mesin bus terhubung dengan AC, jika mesin mati, maka AC juga mati.
"Bayangkan kalau isi solar mesinnya dimatikan, otomatis AC-nya mati juga. Jadi orang di dalam kegerahan," ucap pria yang akrab disapa Sani tersebut kepada Kompas.com belum lama ini.
Hal itu dilakukan sebab waktu mengisi solar bus cenderung lebih lama daripada mobil penumpang yang tangkinya kecil. Bus punya kapasitas tangki yang besar, berkisar 200 liter sampai 400 liter.
Baca juga: Perbandingan Biaya Isi Pertalite dan Pertamax Full Tank di Nmax dan PCX 160
"Kalau mengisinya saja sekitar 30 menit-45 menit, tambah lagi antrenya," kata Sani.
Meski jarang mematikan mesin saat isi solar, Sani mengatakan, konfigurasi mesin bus ada di belakang sehingga mengurangi risiko terbakar. Apalagi untuk mulut tangki solar yang ada di bus biasanya terletak di bagian tengah agak depan.
"Saat melakukan pengisian BBM jarak dispenser ke mesin cukup jauh sekitar 5 meter jadi relatif aman harusnya," kata Sani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.