Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/09/2022, 14:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jadi pemain baru di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) Tanah Air, Hyundai menyajikan Stargazer tak hanya dengan desain yang futuristik, tapi juga tenaga dari dapur pacunya.

Usai merasakan jadi penumpang di baris kedua dan ketiga pada hari pertama, giliran redaksi Kompas.com mendapat jatah mengendarai MPV murah buatan Cikarang, Jawa Barat ini, dengan rute Malang, Surabaya, dan Solo.

Menyambung artikel sebelumnya, unit yang redaksi kendarai masih Stargazer Prime yang merupakan kasta tertinggi dengan pilihan konfigurasi jok baris kedua captain seat. Secara sajian fitur, varian ini juga yang terlengkap.

Perjalanan diawali menempuh jalur utama Kota Batu, Malang, dengan tujuan jalan tol ke Surabaya. Pada kesempatan ini, redaksi mencoba mengendarai Stargazer dengan dua mode berkendara, yakni Normal dan Eco.

Baca juga: Seberapa Nyaman Jadi Penumpang Hyundai Stargazer?

Sensasi tarikan pada mode Eco memang tak seagresif normal, namun cukup untuk membawa Stargazer melintasi jalan berliku serta sedikit kepadatan lalu lintas. Saat mulai disajikan rute sedikit menanjak dan turunan, baru berpindah ke mode normal dengan tetap mempertahankan tuas transmisi pada posisi drive (D).

Test Drive Hyundai Stargazer Malang, BatuKOMPAS.com/STANLY RAVEL Test Drive Hyundai Stargazer Malang, Batu

Mulai dari perjalanan awal sudah terasa karakteristik dari kemudi Stargazer cukup ramah untuk dikendarai. Kemudi juga sudah memiliki fitur tilt and telescopic sehingga memudahkan pengendara mendapatkan posisi nyaman.

Sebagai mobil keluarga dengan desain boxy di bagian belakang, ternyata rival baru Xpander dan Veloz ini bisa dibilang memiliki handling yang baik.

Karakter kemudinya tak terlalu kaku dan juga enteng, alias terasa pas. Tentu hal ini berkat keberadaan electronic power steering serta komponen pada sektor kaki-kaki, seperti roda dan suspensi yang punya set cukup baik.

Namun demikian, ada poin negatif yang redaksi dapat saat jadi pengendara, yakni munculnya titik buta atau blind spot pada pada pilar A. Tepatnya pas tulangan melandai di bagian kaca samping.

Baca juga: Daftar Mobil di Bawah 1.400 cc yang Boleh Pakai Pertalite, Ada Mobil Mewah

Kondisi ini tanpa disadari sangat mengganggu. Meski visibilitas depan tersaji apik, namun ketika akan melakukan u-turn, pengendara akan sangat sulit melihat objek di luar, apalagi desain depan Stargazer juga lebih pesek dari pesaingnya.

Test Drive Hyundai Stargazer Malang, BatuKOMPAS.com/STANLY RAVEL Test Drive Hyundai Stargazer Malang, Batu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke