Meski demikian, masih ada jarak antara dengkul dengan jok di bagian depan sehingga tak terlalu terintimidasi.
Tapi lain halnya saat jok baris kedua dimundurkan, ruang kaki terasa sesak bagi orang dengan tinggi badan sekitar 176 cm. Sementara head room, meski masih ada sela namun bisa dibilang tak begitu lapang.
Baca juga: Harga Vivo Ikutan Naik, Ini Daftar Harga BBM per September 2022
Kondisi tersebut kemungkinan besar karena konsep desain atap Stargazer yang dibuat melandai ke bagian belakang. Untungnya, jok baris ketiga masih memiliki pengaturan posisi badan sehingga bisa sedikit direbahkan.
Walau captain seat memberikan kemudahan akses menuju baris ketiga. Namun bagi redaksi sendiri, terlalu lama berada di baris belakang tak begitu nyaman, apalagi saat menempuh perjalanan jauh.
Bicara kenyamanan penumpang tak hanya dari kelapangan saja, tapi juga sensasi ketika diajak berkendara lintas kota melewati rute jalan tol dan arteri. Duduk di baris kedua, guncangan saat kecepatan tinggi di jalan tol bisa dibilang cukup minim, menariknya raungan mesin atau suara dari luar mampu diredam cukup baik.
Dengan ground clearance yang lebih rendah dari kompetitor, membuat Stargazer lebih stabil ketika bermanuver dan melaju di jalan tol. Efek limbung serta body roll juga mampu ditekan cukup baik.
Baca juga: Respons Hyundai Soal Stargazer Dibuat Low SUV
Hal ini berdampak positif pada kenyamanan penumpang, terutama pada baris kedua. Sementara untuk baris ketiga, meski setelan suspensi terasa pas bagi sebuah MPV, tapi tak bisa dipungkiri masih terasa sedikit bantingannya ketika mobil bermanuver.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.