Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seberapa Nyaman Jadi Penumpang Hyundai Stargazer?

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai mobil bergenre low multi purpose vehicle (LMPV) alias MPV murah, Hyundai menyiapkan Stargazer tak hanya dari segi fitur, tapi juga kenyamanan bagi penumpang di tiap baris.

Dalam sesi media test drive Stargazer dari Surabaya menuju Malang, Kompas.com berkesempatan untuk merasakan sansasi menjadi penumpang baik pada baris pertama, kedua, hingga ketiga.

Kesan pertama saat masuk di baris pertama tak perlu lagi diragukan soal kelapangan, baik dari ruang kaki dan kepala.

Penumpang juga dimanjakan dengan hadirnya ragam kompartemen untuk menyimpang barang.

Untuk mengisi daya ponsel, karena unit yang redaksi pakai merupakan varian tertinggi, yakni Stargazer Prime dengan pilihan captain seat, maka sudah dilengkapi dengan pengecasan nirkabel.

Sementara visual ke depan saat jadi penumpang disajikan cukup baik lantaran desain pilar A yang dibuat melandai sehingga membuat sudut pandang lebih luas.

Bicara soal material dasbord bisa dibilang 11-12 dengan para rivalnya, namun kemasannya dibuat lebih minimalis. Pada sektor tengah, tuas transmisi dibikin lebih besar dan modern, meski untuk rem tangan sayangnya masih konvensional.

Kesan minimalis bisa ditutupi Hyundai dengan menghadirkan nuansa serba hitam pada interior, termasuk untuk lapis sintetis di jok. Menariknya lagi, ada ambient lamp di dasbor yang menambah kesan elegan ketika malam hari.

Geser ke baris kedua, soal kelapangan ruang kaki dan kepala terbilang cukup nyaman. Dengan tinggi badan sekitar 176 cm, redaksi masih bisa santai duduk menikmati perjalanan panjang, apalagi captain seat-nya sudah tersedia armrest dan bisa digeser untuk menyesuaikan ruang kaki yang dibutuhkan.

Sayang, Hyundai masih mengaplikasi model blower AC lawas. Meski tak menggangu ruang kepala, namun hal ini terasa tanggung dan menurunkan konsep modernnya.

Bila menggunakan blower AC seperti Avanza atau Xenia yang tipis, pastinya kelapangan head room akan lebih terasa.


Dengan captain seat tak hanya membuat suasana baris kedua lebih luas, tapi juga jadi nilai lebih karena membuat MPV murah ini naik kelas.

Meski demikian, harus dipahami memilih model captain seat dengan tambahan Rp 1 juta ada konsekuensinya, yakni berkurangnya jumlah penumpang yang bisa ditampung, dari seharusnya tujuh menjadi enam penumpang.

Tentunya hal ini tergantung dari selera dan kebutuhan calon konsumen, apakah mementingkan ruang yang lebih lapang, atau justru bisa menampung lebih banyak penumpang.

Beralih ke baris ketiga, perbedaan bisa langsung terasa. Saat pertama kali duduk, kaki sudah mulai terasa tak selapang baris kedua.

Meski demikian, masih ada jarak antara dengkul dengan jok di bagian depan sehingga tak terlalu terintimidasi.

Tapi lain halnya saat jok baris kedua dimundurkan, ruang kaki terasa sesak bagi orang dengan tinggi badan sekitar 176 cm. Sementara head room, meski masih ada sela namun bisa dibilang tak begitu lapang.

Kondisi tersebut kemungkinan besar karena konsep desain atap Stargazer yang dibuat melandai ke bagian belakang. Untungnya, jok baris ketiga masih memiliki pengaturan posisi badan sehingga bisa sedikit direbahkan.

Walau captain seat memberikan kemudahan akses menuju baris ketiga. Namun bagi redaksi sendiri, terlalu lama berada di baris belakang tak begitu nyaman, apalagi saat menempuh perjalanan jauh.

Kedap

Bicara kenyamanan penumpang tak hanya dari kelapangan saja, tapi juga sensasi ketika diajak berkendara lintas kota melewati rute jalan tol dan arteri. Duduk di baris kedua, guncangan saat kecepatan tinggi di jalan tol bisa dibilang cukup minim, menariknya raungan mesin atau suara dari luar mampu diredam cukup baik.

Dengan ground clearance yang lebih rendah dari kompetitor, membuat Stargazer lebih stabil ketika bermanuver dan melaju di jalan tol. Efek limbung serta body roll juga mampu ditekan cukup baik.

Hal ini berdampak positif pada kenyamanan penumpang, terutama pada baris kedua. Sementara untuk baris ketiga, meski setelan suspensi terasa pas bagi sebuah MPV, tapi tak bisa dipungkiri masih terasa sedikit bantingannya ketika mobil bermanuver.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/06/153100315/seberapa-nyaman-jadi-penumpang-hyundai-stargazer-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke