Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aman atau Tidak Mobil Lawas Konsumsi BBM Oktan Tinggi?

Kompas.com - 05/09/2022, 16:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com -  Mobil tua memiliki perawatan yang berbeda dengan kebanyakan mobil modern. Apalagi mobil lawas biasanya masih mengadopsi sistem karburator. 

Walau terkesan sepele, namun urusan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) juga bisa berbuntut panjang.

Meski sebenarnya karburator ramah menenggak bensin jenis apapun, tapi kebanyakan mesin lawas mempunyai rasio kompresi yang rendah. Alhasil, soal kandungan oktan BBM tak boleh asal tenggak yang memiliki spesifikasi tinggi.

Lantas, apakah berbahaya jika mobil tua mengonsumsi bensin oktan 92? 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Bensin Punya Masa kedaluarsa?

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi menjelaskan, pada dasarnya penggunaan oktan bahan bakar harus menyesuaikan dengan kondisi mesin, khususnya rasio kompresinya.

Bensin menjadi salah satu kebutuhan rutin yang tak terelakkan demi kenyamanan perjalananPexels Bensin menjadi salah satu kebutuhan rutin yang tak terelakkan demi kenyamanan perjalanan

“Kendaraan yang memiliki rasio kompresi 1:10 ke atas cocoknya menggunakan BBM RON di atas 90,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (5/9/2022). 

Bahan bakar akan terkompresi begitu masuk ruang bakar.  Sayangnya, perhitungan bensin dan rasio kompresi yang tidak seimbang,  membuat ada sisa bensin di ruang bakar. 

Sisa bahan bakar itu akan mengendap kemudian berubah jadi kerak karbon. 

"Bahan bakar yang belum terbakar akan mengendap dan berubah jadi kerak karbon. Jika terlalu banyak pembakaran mesin terganggu, kemudian ada gejala ngelitik," kata dia.

Baca juga: Tempuh 110 Km, Seberapa Irit Konsumsi Bahan Bakar Hyundai Stargazer 

Meskipun demikian, bukan berarti mobil tua tak boleh menenggak BBM oktan tinggi. Konsekuensinya, pemilik harus rela memberikan sedikit ubahan ringan kompresi mesin. 

Bambang menyebut, caranya bisa dilakukan dengan melakukan penyetelan ulang timming kendaraan. 

"Agar tidak ngelitik karena pengapian lebih mundur setelan timming bisa di sesuaikan. Syarat berkutnya, ruang bakar dijaga agar senantiasa bersih. Caranya rutin melakukan carbon clean," tutur dia. 

Suzuki KatanaDicky Aditya Wijaya Suzuki Katana

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan hal yang sama.

Jika mobil lawas akan menggunakan bensin dengan oktan yang lebih tinggi dari rasio kompresi harus dilakukan penyesuaian ulang.

“Untuk mobil lawas harus cek emisi gas buangnya dan disetel,” kata Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau