Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab Kompresi Mesin Mobil Mulai Ngempos

Kompas.com - 25/08/2022, 13:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Mobil baru umumnya memiliki perbandingan kompresi mesin yang lebih tinggi dibandingkan model lawas.

Khusus LCGC dan LMPV yang di desain ramah lingkungan dan irit bahan bakar rata-rata kompresi mesin yang digunakan 10:1 ke atas.

Setiap kendaraan mempunyai perhitungan rasio kompresi yang berbeda, besar atau kecilnya ditentukan dari kapasitas isi silinder. Termasuk bentuk piston dan desain keseluruhan blok mesin. 

Namun yang perlu diingat, seiring pemakaian kendaraan, kompresi mesin ternyata bisa mengalami penurunan yang berbuntut pada penurunan perfroma.

Baca juga: Pemilik Mobil Matik Wajib Tahu Fungsi Shift Lock

Bahkan imbas kompresi yang turun juga bisa membuat bahan bakar lebih boros karena tenaga yang berkurang.

Tampilan mesin Toyota Yaris yang digeber Muhamad Arya Rafi (17/10/2021).KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Tampilan mesin Toyota Yaris yang digeber Muhamad Arya Rafi (17/10/2021).

Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana menjelaskan, kompresi mesin bisa bocor atau berubah karena masalah pada sistem pembakaran. Baik disebabkan penumpukan kerak karbon yang berlebihan, maupun dinding silinder yang baret. 

"Masalah komponen utama mesin yang mulai renggang atau aus seperti ring piston, liner silinder, cylinder head baret, klep bermasalah, atau kerusakan pada packing head," ucap Andika kepada Kompas.com, Kamis (25/8/2022). 

Tak hanya itu, Andika mengatakan, mobil yang pernah mempunyai riwayat mengalami overheat, pemuaian, dan celah yang tercipta pada dinding kepala silinder bisa menyebabkan terjadinya kebocoran kompresi.

"Kompresi mesin tidak di teruskan ke ruang bakar tapi masuk ke jalur pendinginan. Masuknya ke water jacket. Kemudian menciptakan gelembung udara atau kalau sudah parah air radiator bisa keluar saat tutupnya di buka," lanjutnya. 

Baca juga: Beda Rasio Kompresi dan Kompresi pada Mesin Mobil

Menurut Andika, ring piston yang bermasalah juga bisa berdampak pada penurunan kompresi mesin.

Hal tersebut karena ring piston berperan ganda, pertama menjaga tekanan kompresi agar daya ledak ruang bakar tetap normal, dan sebagai sekat pembatas oli mesin agar tak naik ke dalam ruang bakar.

Ilustrasi cylinder headDicky Aditya Wijaya Ilustrasi cylinder head

Biasanya, jika masalah asalnya dari ring piston akan ditandai munculnya asap putih yang keluar dari knalpot. Tenaga mesin ngedrop, bahkan jika lama dibiarkan oli bisa habis. 

"Ring piston yang aus bisa menyebabkan mesin mobil rusak parah. Oli bisa naik dan terbakar karena celah ring yang longgar. Oli mesin bisa berkurang," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com