TANGERANG, KOMPAS.com – Awal meluncur pada 2012, Honda Brio didatangkan secara CBU dari Thailand. Waktu itu, Brio belum masuk ke dalam skema LCGC dan masih mengusung mesin 1.300 cc.
Berselang setahun, PT Honda Prospect Motor (HPM) kemudian memperkenalkan Brio Satya yang menjadi mobil LCGC Honda yang diproduksi di pabrik HPM di Karawang.
Sesuai dengan komitmen untuk program LCGC, Honda Brio tidak hanya diproduksi secara lokal di Indonesia, tetapi juga terus meningkatkan kandungan lokalnya dari tahun ke tahun, mulai dari eksterior, interior, bodi, sasis, mesin hingga elektrik.
Baca juga: Pilihan 3 Motor Listrik Termurah di GIIAS 2022, Tak Sampai Rp 10 Juta
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, mengatakan, produksi Brio Satya di Indonesia juga melibatkan banyak supplier lokal Indonesia yang jumlahnya juga meningkat dari tahun ke tahun.
“Dengan tingkat local purchase mencapai 95 persen, Honda Brio saat ini tercatat sebagai model Honda dengan local purchase tertinggi,” ujar Billy di ICE BSD City (17/8/2022).
Berdasarkan catatan HPM, saat pertama kali diproduksi lokal tahun 2013, TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) mobil tersebut 45 persen.
Pada tahun yang sama, local purchase berhasil ditingkatkan menjadi 84 persen. Secara bertahap terus meningkat jadi 87 persen pada 2016. Dan pada 2018 sudah tembus 89 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.