Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/08/2022, 11:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Adira Finance mencatatkan pertumbuhan kredit pembiayaan baru sebesar 21 persen sepanjang semester pertama tahun ini jika dibandingkan dengan periode sama pada 2021, menjadi Rp 14,3 triliun.

Pencapaian terkait menyusul kondisi ekonomi yang baik pasca pemulihan akibat Covid-19, khususnya dalam sektor otomotif. Sebab berdasarkan data Gaikindo, penjualan ritel mobil baru tumbuh 21 persen year-on-year (yoy) menjadi 2,4 juta unit.

"Data kami, pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing meningkat sebesar 38 persen yoy dan 3 persen yoy di semester I/2022," kata Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila dalam keterangannya, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Leasing Belum Incar Pembiayaan Kendaraan Listrik

Ilustrasi booth Adira FinanceKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi booth Adira Finance

"Sehingga, pangsa pasar kami di segmen sepeda motor baru naik menjadi 9,2 persen. Sementara di mobil baru relatif stabil menjadi 3,8 persen," lanjut dia.

Dewa menjelaskan, kinerja positif tersebut juga tak lepas dari faktor-faktor yang turut mendukung, yaitu insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di mana sebagian besar berakhir pada kuartal I/2022 dan momentum lebaran.

Selanjutnya juga pada partisipasi perseroan dalam beberapa pameran seperti IIMS dan Jakarta Fair Kemayoran 2022. Sebab dengan kegiatan tersebut Adira menghadirkan beragam program penjualan menarik guna menarik debitur baru.

Dalam kesempatan sama, disebutkan juga bahwa pada Juni 2022, posisi Rasio gross NPL konsolidasi membaik menjadi sebesar 2 persen, jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,2 persen yang didukung aktivitas ekonomi yang berangsur pulih.

Baca juga: Kredit Kendaraan di Semester II/2022 Bisa Naik Hingga 30 Persen

Ilustrasi booth Adira Finance pada ajang IIMS 2022KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi booth Adira Finance pada ajang IIMS 2022

Pendapatan bunga perusahan pun disebut meningkat sebesar 2 persen yoy menjadi Rp 4,5 triliun, sementara beban bunga turun sekitar 6 persen yoy menjadi Rp 1,6 triliun yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga.

Hal ini membuat pendapatan bunga bersihnya meningkat sebesar 7 persen yoy menjadi Rp 2,9 triliun dan margin bunga bersih meningkat dari 12,3 persen menjadi 14,4 persen di enam bulan pertama tahun ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke