JAKARTA, KOMPAS.com - Sejalan dengan tema yang dibawa yakni 'The Future is Bright', pameran Gaikindo Indonesia Intenational Auto Show (GIIAS) tahun ini akan berfokus pada pengenalan teknologi kendaraan listrik berbasis baterai.
Berbagai perserta yang terdiri dari sejumlah produsen otomotif berskala besar di dunia pun ikut menggelorakan hal tersebut dengan membawa produk elektrifikasi terbaiknya. Seperti, Toyota melalui SUV listrik terbarunya, bZ4X.
Namun dari sisi penyaluran kredit, belum ada target khusus yang dipasang untuk segmen kendaraan ramah lingkungan ini. Termasuk program untuk merangsang daya beli pengunjung terhadap mobil listrik nanti.
Baca juga: Hyundai Ioniq 5 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia
Alasannya, belum semua agen pemegang merek (APM) mobil di Indonesia yang sudah berani memasarkan mobil listrik. Di samping itu, kontibusi segmen ini pun masih rendah yaitu 0,8 pesen yoy dari total pasar otomotif roda empat.
"Astra Financial sebagai sponsor utama di GIIAS 2022 sangat supportif terhadap electric vehicle di Indonesia. Tetapi saat ini relatively masih kecil, ada brand yang sudah ada produknya, ada yang belum," kata Director-in-Charge Astra Financial, Suparno Djasmin di Jakarta, Senin (8/8/2022).
"Jadi saat pelaksanaan GIIAS 2022, bahkan meski bukan merek Astra (Toyota), pembeliannya kredit dan butuh difasilitasi, kami siap salurkan pembiayaannya," lanjut dia.
Astra Finance sendiri, hanya menargetkan penyaluran pembiayaan secara total dari GIIAS 2022 yang berlangsung di ICE BSD, Tangeang Selatan sebesar Rp 1,5 triliun atau hampir dua kali lipat dari pencapaiannya tahun lalu.
Baca juga: Kredit Motor Tidak Berpengaruh dengan Kenaikan Harga BBM
Di sisi lain, Project Director Astra Financial GIIAS 2022, Tan Chian Hok menyebut bahwa sebenarnya target penjualan kendaaan listrik kembali lagi pada APM di Indonesia masing-masing.
Perusahaan pembiayaan, hanya fasilitator sebagai penyaluran kredit saja. Jadi, apabila ada yang membeli mobil listrik dan butuh fasilitas terkait perseroan akan senantiasa memberikannya.
"Kalau kendaraan listrik sendiri, itu kan yang menjual APM bukan kami. Maka dari itu, targetnya dari Gaikindo. Tapi kalau mereka jual dan ada pengajuan kredit tentu kita akan biayai," kata dia.
"Untuk skema kredit kendaraan listrik, sama saja dengan mobil konvensional ya (internal combustion engine/ICE)," lanjut Ahok, panggilan akrabnya.
Baca juga: Tidak Murah, Segini Biaya Konversi Motor Listrik
Sementara soal program penyaluran kredit kendaraan listrik yang belum dapat perhatian khusus, pihak perseroan tidak menjelaskannya secara spesifik. Tapi sejauh ini, perseroan mengaku sudah membiayai beberapa kendaraan serupa.
"Dalam dua tahun belakangan ini kita selalu mengevaluasi. Portofolio range dari kendaraan listrik dan ICE berbeda. Kita terus mengikutinya dan mempelajarinya. Bukan hanya dari sisi pembiayaan tapi juga asuransinya," kata Suparno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.