Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Perilaku Mengemudi Memengaruhi Tingkat Fatalitas Kecelakaan

Kompas.com - 09/08/2022, 07:22 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan bebas hambatan atau jalan tol dilengkapi dengan berbagai penunjang keselamatan yang bertujuan untuk meminimalisasi dampak atau fatalitas kecelakaan.

Contohnya, ada marka garis sebagai pembatas antar lajur dan bahu jalan, marka serong di tiap pertemuan dua lajur atau perpisahan lajur, serta rambu-rambu lalu lintas penanda batas kecepatan dan sejenisnya.

Penunjang keselamatan yang lainnya adalah pagar pengaman atau guard rail. Terdiri dari beberapa jenis, guard rail berfungsi untuk menahan bobot kendaraan saat mengalami kecelakaan di pinggir lajur, atau menjaga agar kendaraan tidak terjun ke area seperti jurang atau lereng di pinggir tol.

Baca juga: Bukan Sekadar Garis, Ingat Lagi Arti Marka Chevron

Sedangkan pada mobil, selain air bag, ada yang dinamakan crumple zone. Ini merupakan bagian yang lebih mudah rusak di bagian depan mobil, tujuannya untuk meredam benturan saat terjadi tabrakan.

Meski banyak fitur penunjang keselamatan yang bisa dinikmati, perlu dingat bahwa efektivitasnya kembali lagi kepada seberapa cepat mobil menabraknya.

Misalnya, guard rail. Training Director Safety Defensive Consultant (SDCI) Sony Susmana memaparkan bahwa guard rail lebih efektif ditabrak dengan kecepatan maksimal 60 kpj. 

"Lebih dari itu, guard rail tersebut akan lepas karena tidak ada pondasinya," ucap Sony kepada Kompas.com, Senin (8/8/2022).

Guard railtwitter/@pupr_dkijabar Guard rail

Baca juga: Biaya Resmi Bikin SIM C per Agustus 2022

Kemudian, crush cushion di ujung pembatas jalan serta crumple zone pada rangka mobil. Sony menjelaskan ini tujuannya untuk membagi benturan demi keselamatan penumpang. Artinya, rangka mobil di bagian tersebut tidak kaku.

Terkait efektivitasnya, Sony menegaskan bahwa ini kembali lagi ke perilaku berkendara si pengemudi.

"Bicara efektivitas, susah diukur karena semuanya dibuat untuk upaya mengurangi cedera, tidak untuk menyelamatkan. Yang menyelamatkan ya perilaku pengemduinya," ucap Sony.

Menurut dia, perilaku mengemudi yang agresif seperti overspeed dan ugal-ugalan lebih dominan dalam meningkatkan fatalitas berkendara. Maka, perlu diingat, efektivitas penunjang keamanan di jalan tol maupun mobil tetap kembali lagi kepada perilaku mengemudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com