JAKARTA, KOMPAS.com - Tren kendaraan listrik menjadi sebuah keniscayaan, termasuk bagi Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap merintis mobil-mobil listrik.
Hal ini membuat para produsen saat ini berlomba-lomba untuk terus berinovasi dalam mengembangkan sesuatu yang baru untuk bersaing di segmen kendaraan listrik. Tak terkecuali perusahaan pendukungnya seperti produsen baterai, dinamo, dan sebagainya.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Dirjen Ilmate) Kementerian Perindustrian Taufik Bawazier mengatakan, pemerintah saat ini sedang menargetkan penggunaan kendaraan listrik. Di mana pada 2025, ditargetkan 400.000 unit mobil listrik sudah beredar di jalan dan 600.000 unit pada 2030.
Baca juga: Penggunaan Lokal Konten Masih 35 Persen, Ini Kata MAB
Guna mencapai target tersebut, Kemenperin meminta pengusaha bangun pabrik komponen kendaraan listrik di dalam negeri. Sebab menurutnya, pasar kendaraan listrik yang bergerak lebih cepat tentu akan membutuhkan baterai.
“Paling tidak pemerintah sudah menyiapkan pabrik baterai sendiri melalui investasi swasta untuk mensuplai kebutuhan dari kendaraan listrik,” ujar Taufiek di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (25/7/2022).
Baca juga: Metropod Buatan MAB Masuk Jalur Produksi Massal Tahun Depan
Taufik pun menyarankan pada produsen mobil untuk mengurangi komponen impor dan mencoba untuk membuat komponen sendiri di Tanah Air.
“Apalagi, saat ini masyarakat sudah mulai melirik kendaraan listrik. Oleh karena itu, kita jangan sampai impor kontennya tinggi dan kita harus coba bangun semua komponen di dalam negeri untuk menyeimbangkan program besar pemerintah,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.