Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Era Elektrifikasi, Produsen Mobil Diminta Bangun Komponen Kendaraan Listrik di Indonesia

Kompas.com - 27/07/2022, 07:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren kendaraan listrik menjadi sebuah keniscayaan, termasuk bagi Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap merintis mobil-mobil listrik.

Hal ini membuat para produsen saat ini berlomba-lomba untuk terus berinovasi dalam mengembangkan sesuatu yang baru untuk bersaing di segmen kendaraan listrik. Tak terkecuali perusahaan pendukungnya seperti produsen baterai, dinamo, dan sebagainya.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Dirjen Ilmate) Kementerian Perindustrian Taufik Bawazier mengatakan, pemerintah saat ini sedang menargetkan penggunaan kendaraan listrik. Di mana pada 2025, ditargetkan 400.000 unit mobil listrik sudah beredar di jalan dan 600.000 unit pada 2030.

Baca juga: Penggunaan Lokal Konten Masih 35 Persen, Ini Kata MAB

Guna mencapai target tersebut, Kemenperin meminta pengusaha bangun pabrik komponen kendaraan listrik di dalam negeri. Sebab menurutnya, pasar kendaraan listrik yang bergerak lebih cepat tentu akan membutuhkan baterai.

Khusus untuk roda dua, Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022  diikuti 12 merek motor listrik. Mulai dari Benelli, Keeway, Davigo, Erolis, Gesits, Niu, Nozomi, Rakata, Regen, Selis, Smoot, danTrolis.Foto: Dyandra Khusus untuk roda dua, Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 diikuti 12 merek motor listrik. Mulai dari Benelli, Keeway, Davigo, Erolis, Gesits, Niu, Nozomi, Rakata, Regen, Selis, Smoot, danTrolis.

“Paling tidak pemerintah sudah menyiapkan pabrik baterai sendiri melalui investasi swasta untuk mensuplai kebutuhan dari kendaraan listrik,” ujar Taufiek di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (25/7/2022).

Baca juga: Metropod Buatan MAB Masuk Jalur Produksi Massal Tahun Depan

Taufik pun menyarankan pada produsen mobil untuk mengurangi komponen impor dan mencoba untuk membuat komponen sendiri di Tanah Air.

“Apalagi, saat ini masyarakat sudah mulai melirik kendaraan listrik. Oleh karena itu, kita jangan sampai impor kontennya tinggi dan kita harus coba bangun semua komponen di dalam negeri untuk menyeimbangkan program besar pemerintah,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com