Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Ajak Vietnam Kembangkan Kendaraan Listrik di RI

Kompas.com - 13/07/2022, 07:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengajak berbagai negara untuk berkolaborasi mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia, termasuk Vietnam sebagai salah satu negara di kawasan Asia Tenggara.

Hal ini bertujuan untuk menekan konsumsi gas emisi buang yang diciptakan dari kendaraan berbahan bakar fosil hingga mencapai net zero emission sebagai salah satu tujuan baru industri global.

Demikian dikatakan Moeldoko dalam pertemuannya dengan Duta Besar Vietnam untuk Indonesia, Ta Van Thong secara daring di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: BBM Naik, Moeldoko Ajak Masyarakat Mulai Beralih ke Kendaraan Listrik

Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko melayat ke rumah duka Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo di Widya Chandra, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Tjahjo Kumolo meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, selama hampir dua pekan.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko melayat ke rumah duka Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo di Widya Chandra, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Tjahjo Kumolo meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, selama hampir dua pekan.

"Hubungan antara Indonesia dan Vietnam sangat baik dan kuat, dibuktikan dengan perdagangan bilateral kedua negara yang sudah lebih dari 10 miliar dolar AS. Saya berharap kerja sama strategis ini terus diperkuat," katanya dalam keterangan resmi.

Pengembangan ekosistem kendaraan listrik bersama Vietnam ini, lanjut dia, seiring kemampuannya yang cukup pesat dalam industri mobil listrik melalui VinFast.

Bahkan, rencananya VinFast akan membangun pabrik di North Carolina, AS untuk membuat bus listrik, kendaraan sport, dan baterai kendaraan listrik.

"Untuk itu, saya mengundang Vietnam untuk berkolaborasi dengan Indonesia dan menciptakan kendaraan listrik terbaru di dalam negeri dan di kawasan Asia Tenggara," ujar Moeldoko.

Baca juga: Luhut Kaji Penggunaan Kendaraan Listrik di Kawasan Wisata Indonesia

Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging, Central Parking Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (25/3/2022). SPKLU Ultra Fast Charging 200 kW pertama di Indonesia yang disiapkan untuk penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 itu mampu mengisi penuh baterai kendaraan listrik berkapasitas 80kWh hanya dalam waktu 30 menit.ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging, Central Parking Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (25/3/2022). SPKLU Ultra Fast Charging 200 kW pertama di Indonesia yang disiapkan untuk penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 itu mampu mengisi penuh baterai kendaraan listrik berkapasitas 80kWh hanya dalam waktu 30 menit.

Sementara itu, Indonesia telah menyatakan kesiapan untuk memasuki era kendaraan listrik yang tertulis dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Sementara itu, Ta Van Thong juga menyambut baik ajakan Indonesia ini. Tetapi ia belum menyatakan lebih jauh mengenai bagaimana kolaborasi yang akan terbentuk nanti.

"Kami memang memiliki produsen kendaraan listrik yang akan dikembangkan di Amerika Serikat. Saya akan berupaya menjembatani produsen asal Indonesia untuk bekerja sama dengan Vietnam dalam mengembangkan kendaraan listrik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau