SEMARANG, KOMPAS.com - Mobil yang jarang dipakai bisa membuat daya aki turun. Karena itu, banyak pemilik yang akhirnya mengambil jalan singat untuk mencabutnya untuk menjaga keawetannya. .
Meski begitu, ternyata ada beragam cara lain dalam menyiasati permasalahan aki mobil soak untuk mobil yang jarang digunakan.
Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, baik mobil sering digunakan atau tidak tetap saja aki harus mendapat perawatan. Salah satu yang perli dilakukan adalah melakukan pengecekan voltase tegangannya.
Baca juga: Cara Cegah Munculnya Bercak Karat pada Piringan Cakram
"Aki basah atau aki MF tetap saja membutuhkan perawatan. Yang bisa dilakukan pemilik mobil dengan rutin melakukan cek berkala voltase aki. Ciri-ciri aki drop ketika starter ada jeda yang lebih lama," ucap Bambang, kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).
Perawatan lain yang bisa dilakukan pemilik mobil untuk aki adalah dengan memanaskan mesin, minimal seminggu dua kali.
Menurut Bambang, tegangan aki normal biasanya sekitar 13 Volt, kurang dari standar bisa jadi sel-sel aki ada yang rusak.
"Jika pengecekan dengan ampere meter hasilnya di bawah 12 V, bisa jadi aki sudah berat buat starter. Penyebannya kemungkinan kurang strum atau cell aki rusak," tambahnya.
Hal senada diutarakan Andreas Hardjo Pemilik Menyanan Jaya Raya Aki. Menurut dia, perawatan mobil yang menggunakan aki basah sedikit lebih rumit.
Baca juga: Hati-hati, Kurang Perawatan Aki Mobil Bisa Meledak
Setidaknya, dalam waktu dua bulan sekali para pemilik mobil disarankan agar melakukan pengecekan air aki.
"Disesuaikan frekuensi pemakaian mobil sering atau tidak. Jika hampir setiap hari di gunakan, minimal sebulan sekali wajib di cek ketinggian air aki dari indikator," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.