Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Sebab Munculnya Bercak Karat pada Piringan Cakram Mobil | Setelah Toyota Land Cruiser 300, Lexus Juga Stop Pemesanan LX

Kompas.com - 10/07/2022, 07:36 WIB
Serafina Ophelia,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

3. Bus Baru PO Kencana, Pakai Bodi Avante D2 Double Decker Berkelir Pink

Kencana Luxury Shuttle akhirnya merilis satu bus baru dari Karoseri Tentrem. Bodi yang digunakan adalah Avante D2, double decker mewah hasil dari karoseri yang bermarkas di Malang, Jawa Timur.

Avante D2 milik PO Kencana ini menjadi bus tingkat ketiga buatan Tentrem yang beroperasi di jalanan. Sebelumnya sudah ada PO Harapan Jaya dan PO Borlindo yang menggunakan Avante D2.

Membahas bodi bagian eksterior, PO Kencana memilih kelir pink, seperti unit Jetbus 3+ SDD yang lebih dahulu dirilis. Manisnya, PO Kencana memberikan livery dengan warna abu-abu, menambah kesan garang pada bus dengan tinggi sekitar 4 meter ini.

Baca juga: Bus Baru PO Kencana, Pakai Bodi Avante D2 Double Decker Berkelir Pink

4. Kenapa Harus Injak Rem Saat Menyalakan Mobil Transmisi Matik?

Rem mobil matikStanly/Otomania Rem mobil matik

Bagi yang terbiasa mengoperasikan mobil transmisi manual pasti akan merasakan perbedaan begitu menggunakan mobil transmisi matik. Misal, prosedur saat menyalakan mesin.

Pada mobil transmisi matik, pengemudi harus injak rem terlebih dahulu agar bisa menyala. Bahkan, pada mobil matik keluaran baru tidak bisa distarter jika pedal rem belum diinjak.

Lalu mengapa harus menginjak rem terlebih dahulu untuk menyalakan mobil matik?

Baca juga: Kenapa Harus Injak Rem Saat Menyalakan Mobil Transmisi Matik?

5. Tanpa Subsidi, Harga Pertalite Tembus Rp 17.200 dan Solar Rp 18.150

Pengisian BBM oleh sebuah mini bus di SPBU di Distrik Masni, Manokwari.Istimewa/Adlu Raharusun Pengisian BBM oleh sebuah mini bus di SPBU di Distrik Masni, Manokwari.

Tanpa ada subsidi dari pemerintah untuk bahan bakar jenis Solar dan Pertalite, banderolnya saat ini bisa melambung tinggi imbas melonjaknya harga minyak mentah.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, harga keekonomian untuk Solar atau Biosolar saat ini mencapai Rp 18.150 per liter, sementara Pertalite Rp 17.200 per liter. 

Artinya, untuk setiap liter Solar yang dibeli masyarakat, pemerintah membayar subsidi sebesar Rp 13.000, sementara untuk Pertalite sebesar Rp 9.550.

Baca juga: Tanpa Subsidi, Harga Pertalite Tembus Rp 17.200 dan Solar Rp 18.150

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau