SEMARANG,KOMPAS.com - Derek mobil jadi salah satu cara tegas yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengatasi masalah parkir liar.
Ini menjadi salah satu yang banyak diperbincangkan beberapa hari ini, terutama untuk wilayah DKI Jakarta.
Sebagian pemilik mobil terutama dengan transmisi matik, akan sedikit was-was saat mobilnya diderek. Bukan hanya karena kesalahan parkir, tapi juga soal tata cara ketika diderek.
Hal tersebut karena untuk derek mobil matik tak bisa dilakukan sembarangan. Bila sampai salah, akibatnya girboks transmisi bisa jadi korbannya.
Baca juga: Awas, Asal Derek Mobil Matik Fatal Akibatnya
Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, tata cara derek mobil matik yang dilakukan asal atau sembarangan bisa membuat transmisi rusak.
"Konsekuensi kerusakan nekat derek pompa oli matik tidak bekerja. Jika oli tidak bisa naik risiko kampas kopling matik rusak semakin besar," ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (8/7/2022).
Bambang menjelaskan, dampak kerusakan karena oli tidak bisa naik ke komponen girboks disebabkan mesin mati namun kopling tetap menekan. Risikonya kopling transmisi matik bermasalah akibat oli yang tak lagi bisa melumasi.
Hal yang sama juga di ungkap Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana. Menurut dia, roda penggerak mobil matik FWD atau RWD biar aman di balik sebelum diangkat ke atas.
"Untuk mobil penggerak roda depan FWD sebelum diderek posisi mobil di balik roda depan di angkat," ujarnya.
Baca juga: Pahami Perbedaan Parkir dan Berhenti, Agar Mobil Tidak Kena Derek
Hal senada juga diutarakan Kepala Bengkel Nasmoco Gombel Mohammad Syafruddin yang menjelaskan, selain komponen transmisi matik kesalahan asal derek bisa merembet ke bagian steering.
"Mobil yang di tarik derek jungkit roda depan atau belakang akan menabrak ke dalam. Sedikit berbeda jika posisi setir dikunci, simetris lurus tetapi perlu diperhatikan karena akan berpengaruh kerusakan dari locksteer itu sendiri," sebutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.