Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Asal Derek Mobil Matik Fatal Akibatnya

Kompas.com - 08/07/2022, 14:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Bagi pengguna mobil matik, ketika mengalami masalah dan yang membuat mobil tak lagi bisa berjalan, derek menjadi salah satu jalan keluar.

Tapi perlu diperhatikan, menderek mobil transmisi otomatis ada aturan mainnya. Tak boleh asal main tarik karena berebeda cara kerjanya dengan mobil manual.

Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana menjelaskan, agar komponen transmisi tetap aman, tak disarankan menderek mobil dengan cara ditarik karena berpotensi membuat girboks rusak, apalagi tak memahami proses yang benar. 

Baca juga: Teknik Mengendarai Mobil di Tanjakan dan Turunan

"Mobil matik dan manual beda, khusus mobil manual posisi gigi N (netral) transmisi bisa loss. Jadi, mobil bisa di dorong," ujar Dika kepada Kompas.com, Jumat (8/7/2022). 

Transmisi D-CVT SirionADM Transmisi D-CVT Sirion

Namun, bila kondisinya darurat, mobil matik masih bisa didorong asalkan jaraknya tak terlalu jauh. 

Menurut Dika, paling aman melakukan derek mobil tak lebih dari 5 kilometer (Km). Semakin jaraknya pendek semakin bagi, selain itu ketika diderek juga wajib menjaga kecepatan di bawah 40 Kpj.

Senada dengan Dika, Bambang Sri Haryanto Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang mengatakan, derek mobil matik bisa dilakukan dengan tuas transmisi yang sudah digeser ke posisi N.

Baca juga: Berantas Parkir Liar Penyebab Macet, Dishub DKI Siapkan Armada Derek Setiap Hari

Tetapi, jika dalam kondisi darurat sampai mobil membutuhkan storing, disarankan untuk menggunakan jasa towing

Petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara sedang melakukan penderekan terhadap mobil yang dianggap melanggar karena parkir sembarangan dalam Operasi Lintas Jaya, Selasa (17/5/2022).Dok. Humas Pemkot Jakarta Utara Petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara sedang melakukan penderekan terhadap mobil yang dianggap melanggar karena parkir sembarangan dalam Operasi Lintas Jaya, Selasa (17/5/2022).

"Konsekuensi kerusakan nekat derek pompa oli matik tidak bekerja. Jika sudah terjadi berisiko menyebabkan kampas kopling matik aus," tuturnya. 

Sebelumnya, Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) pernah menjelaskan, bila mobil matik yang terus dipaksa bergerak atau diderek jarak jauh, mesin berisiko untuk rusak.

Roda mobil matik yang berputar dapat memaksa komponen lain pada sektor transmisi juga ikut untuk bekerja.

Baca juga: Calya dan Sigra Bersolek, Cek Penyegaran dan Harga Barunya

Ketika bekerja secara paksa, ada komponen transmisi lain yang ikut bekerja dan tidak mendapatkan pelumasan, karena pompa oli tidak melumasi komponen tersebut.

Mobil derek membawa mobil dan motor yang terlibat kecelakaan di Jalan Dharmawangsa Raya tepatnya di dekat Sanatorium Dharmawangsa, Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (30/8/2021) siang.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Mobil derek membawa mobil dan motor yang terlibat kecelakaan di Jalan Dharmawangsa Raya tepatnya di dekat Sanatorium Dharmawangsa, Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (30/8/2021) siang.

"Ini karena pompa tidak akan bekerja jika mesin mobil matik tidak hidup. Komponen logam lainnya yang bekerja saat tidak mendapat oli sangat berpotensi untuk rusak, khususnya jika mobil matik diderek dalam waktu relatif lama," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau