JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah keterbatasan pasokan cip semikonduktor, merupakan kendala yang dihadapi industri otomotif nasional saat ini.
Tak hanya itu, kini pabrikan otomotif juga harus berhadapan dengan meningkatnya inflasi, yang disebabkan berbagai hal.
Sebagai informasi, kenaikan harga bahan baku dan inflasi bisa langsung berdampak pada harga jual kendaraan. Termasuk harga mobil yang diprediksi bakal naik.
Baca juga: BMW G310 RR Terbaru Siap Meluncur, Dijual Rp 50 Jutaan
Menanggapi hal ini, Jodie O’tania, Director of Communications, BMW Group Indonesia mengatakan, belum ada kenaikan harga mobil terkait meningkatnya inflasi di beberapa wilayah termasuk Indonesia.
“Kalau saat ini belum (kenaikan harga), tapi kedepannya kita enggak tahu seperti apa. Pastinya kalau ada perubahan pasti akan kita informasikan kepada konsumen,” ucap Jodie, dalam acara peluncuran The Rebels, Kamis (7/7/2022).
Sementara untuk krisis cip semikonduktor, Jodie melanjutkan, pihaknya telah menyiasati hal tersebut dengan beberapa strategi.
“Isu cip semikonduktor kita sudah ada strategi, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mengantarkan unit ke konsumen, ini yang kita prioritaskan,” kata Jodie.
Salah satu strategi yang dilakukan oleh BMW adalah mengurangi beberapa fitur pada mobil. Khususnya, fitur yang tidak perlu dibutuhkan oleh konsumen.
Baca juga: Mana Lebih Tepat, Ganti Oli Motor Berdasarkan Waktu atau Jarak Tempuh
“Terkait cip semikonduktor, ada beberapa fitur yang tidak begitu penting di BMW kita hilangkan, tapi itu tidak signifikan,” ucapnya.
Sementara itu, Anindyanto Dwikumoro, Product Planning Manager menjelaskan, terkait fitur yang dihilangkan di mobil BMW Indonesia.
“Seperti contoh sensor di bagian bagasi, itu sangat bagus untuk dimiliki, tapi kalau dilihat secara fungsionalitas tidak 100 persen konsumen memakai fitur itu. Jadi, kita hemat untuk fitur yang lebih penting seperti Dynamic Stability Control dan juga fitur keamanan lainnya yang memang menjadi inti dari sebuah mobil,” kata Anin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.