Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sewa Bus Pariwisata, Wajib Perhatikan Waktu Istirahat Pengemudi

Kompas.com - 23/06/2022, 18:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab bus pariwisata yang kecelakaan salah satunya karena pengemudi yang kelelahan. Hal ini disebabkan pengemudi yang kurang waktu istirahatnya selama mengemudi.

Berbeda dengan bus AKAP, bus Pariwisata biasanya tidak menentu jadwal perjalanannya. Kadang ketika sudah sampai satu tujuan wisata, pengemudi hanya beristirahat di bus lalu tidak lama sudah kembali berjalan ke tempat lain.

Oleh karena itu, waktu istirahat dari pengemudi sangat perlu diperhatikan. Jangan sampai pengemudi menyetir dalam kondisi kelelahan yang bisa berakibat kecelakaan.

Baca juga: Cara Memilih Bus Pariwisata Sebelum Tamasya, Cek Google dan Spionam

Polisi melakukan pemeriksaan di lokasi kecelakan bus pariwisata dengan truk di Tol Dupak - Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/3/2022). Kecelakaan antara bus pariwisata bernopol D 7610 AT yang memuat rombongan peziarah dengan truk 'Colt Diesel' nomor polisi W 9948 Z itu diduga disebabkan salah satu penumpang bus merebut kendali kemudi dari sopir bus dan menabrak truk 'Colt Diesel' dari arah berlawanan. Dalam kecelakaan itu sopir truk dan kernetnya meninggal dunia di lokasi kecelakaan.Antara Foto/Didik Suhartono Polisi melakukan pemeriksaan di lokasi kecelakan bus pariwisata dengan truk di Tol Dupak - Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/3/2022). Kecelakaan antara bus pariwisata bernopol D 7610 AT yang memuat rombongan peziarah dengan truk 'Colt Diesel' nomor polisi W 9948 Z itu diduga disebabkan salah satu penumpang bus merebut kendali kemudi dari sopir bus dan menabrak truk 'Colt Diesel' dari arah berlawanan. Dalam kecelakaan itu sopir truk dan kernetnya meninggal dunia di lokasi kecelakaan.

Anthony Steven Hambali, pemilik PO Sumber Alam mengatakan, pihaknya sudah bilang kepada pengemudi agar beristirahat secara rutin, setiap empat jam berhenti.

"Kalau di kami, mengikuti standar Kemenhub, tiap 4 jam diminta istirahat dulu. Tentu lihat sikon, misal tanggung tinggal 1-2 jam perjalanan ya bisa diselesaikan," ucap Anthony kepada Kompas.com, Rabu (22/6/2022).

Itu untuk satu pengemudi, namun jika perjalanannya jauh, disiapkan juga dua pengemudi dari operator. Jadi ketika pengemudi yang satu beristirahat, bisa diganti dengan pengemudi kedua dan bus tetap berjalan.

Baca juga: Kejadian Lagi, Mobil Jatuh Kelontang Saat Cuci Hidrolik


Selain mengenai waktu istirahat, pengemudi di PO Sumber Alam yang pariwisata bisa menolak jika tujuannya berbeda dengan yang sudah ditentukan. Hal ini untuk mencegah pengemudi kelelahan sehingga risiko kecelakaan bisa ditekan.

"Driver kami boleh menolak apabila penyewa memaksa jalan lebih dari jadwal seharusnya. Misal ke Surabaya, tapi minta terus ke Malang. Atau apabila penyewa ingin lewat jalur yang dinilai tidak aman," ucap Anthony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau