JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab bus pariwisata yang kecelakaan salah satunya karena pengemudi yang kelelahan. Hal ini disebabkan pengemudi yang kurang waktu istirahatnya selama mengemudi.
Berbeda dengan bus AKAP, bus Pariwisata biasanya tidak menentu jadwal perjalanannya. Kadang ketika sudah sampai satu tujuan wisata, pengemudi hanya beristirahat di bus lalu tidak lama sudah kembali berjalan ke tempat lain.
Oleh karena itu, waktu istirahat dari pengemudi sangat perlu diperhatikan. Jangan sampai pengemudi menyetir dalam kondisi kelelahan yang bisa berakibat kecelakaan.
Anthony Steven Hambali, pemilik PO Sumber Alam mengatakan, pihaknya sudah bilang kepada pengemudi agar beristirahat secara rutin, setiap empat jam berhenti.
"Kalau di kami, mengikuti standar Kemenhub, tiap 4 jam diminta istirahat dulu. Tentu lihat sikon, misal tanggung tinggal 1-2 jam perjalanan ya bisa diselesaikan," ucap Anthony kepada Kompas.com, Rabu (22/6/2022).
Itu untuk satu pengemudi, namun jika perjalanannya jauh, disiapkan juga dua pengemudi dari operator. Jadi ketika pengemudi yang satu beristirahat, bisa diganti dengan pengemudi kedua dan bus tetap berjalan.
Selain mengenai waktu istirahat, pengemudi di PO Sumber Alam yang pariwisata bisa menolak jika tujuannya berbeda dengan yang sudah ditentukan. Hal ini untuk mencegah pengemudi kelelahan sehingga risiko kecelakaan bisa ditekan.
"Driver kami boleh menolak apabila penyewa memaksa jalan lebih dari jadwal seharusnya. Misal ke Surabaya, tapi minta terus ke Malang. Atau apabila penyewa ingin lewat jalur yang dinilai tidak aman," ucap Anthony.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/23/184200015/saat-sewa-bus-pariwisata-wajib-perhatikan-waktu-istirahat-pengemudi